part 2

10 3 0
                                    


Happy to reading!!!
Vote dari anda adalah semangatku!!!

"Bagaimana keadaan putri saya Dok?" tanya seorang pria berumur 30 tahunan ke atas

"Putri Anda dalam keadaan baik baik saja pak, tapi kenapa bisa jadi begini Pak. Bukan kah saya pernah mengatakan kepada Bapak bahwa penyakit yang Ayshilla derita tidak boleh terkena sinar matahari???" panjang kali lebar penjelasan dari Dokter Surya kepada pria ber jas sekaligus berdasi itu

Pria itu hanya mendengarkan dengan menunduk kan kepala, menatap lantai putih ruangan berukuran 4×5

"Jika terus begini kondisi  Ayshilla akan semakin buruk Pak" ucap dokter itu

"Saya nggak mau kehilangan orang yang saya sayangi lagi Dok, jadi tolong sembuhkan Ayshilla" mohon pria bernama Hermawan dengan nada semakin lama semakin memelan

Saat usia Ayshilla menginjak 10 tahun ia harus kehilangan sosok ibundanya. Hermawan harus rela merelakan istrinya untuk menghadap sang maha kuasa terlebih dahulu.

Silla adalah nama ibunda dari Ayshilla. Dengan wajah yang tak jauh berbeda dari istrinya dan nama mereka yang hampir sama membuat Hermawan tak bisa Melupakannya

waktu yang mereka habiskan tak lama, tapi kenangan yang tercipta dari keduanya melebihi keromantisan pasangan pasutri yang menikah lebih dari 30 tahun

Namun setelah Silla meninggal karna penyakit kronis yang di deritanya, kini Ayshilla yang menggantikan posisi bundanya

Ayshilla membuka matanya perlahan, merasakan sakit di kepala dan kulit putih nya menjadi memerah. NGE dengan keadaan nya membuat Ayshilla tak terkejut sedang dimana dia berada

Apalagi dengan nuansa dan bau beraroma khas membuat dia yakin bahwa saat ini dia berada di rumah sakit

Ayshilla masih menatap atap putih itu, lagi lagi dia melamun namun mendengar suara pintu terbuka ia tersentak dan melihat kearah pintu

Klekkk.....
"Putri Ayah uda bangun, seneng deh liatnya" sambil mencubit pipi bapao Ay

Ay mengusap pipinya kasar setelah mendapat serangan mendadak
"Ihhhhj Ayah apaan sih, pipi sakit nih" ucap Ay mengeluh

Hermawan tertawa kecil mendengar protes dari anak semata wayangnya
"Maafin Ayah ya" ucap nya sambil mengusap rambut halus Ayshilla

"Apaan sih Yah, kok jadi melow gini??" tanya Ay sambil menatap ayahnya

Ayshilla tau jika ayahnya belum bisa melupakan bundanya, tapi Ay selama ini berusaha membuat Ayahnya sedikit merelakan bundanya

Bukan Ay tak sayang pada bundanya, tapi seorang remaja seperti Ay yang sudah mulai mengenal cinta ia sadar bahwa untuk mencintai seseorang hanya perlu seditik tapi buat melupakan seseorang butuh waktu berkali kali lipat detik dan bahkan akan mustahil dan berakhir seperti Ayahnya

"Putri Ayah mudah baper ya ternyata" ucap Hermawan

Belom sempat Ay menjawab pernyataan Ayahnya, datang seseorang berbaju perawat khas dengan topinya

"Maaf mengganggu Pak, Dokter Surya memanggil Bapak" ucap suster itu dengan sopan

Mengerti apa yang akan dimaksud oleh Suster itu, Ay menatap wajah Ayahnya seakan berkata 'Ayah Ay gk mau minum pil obat yang besar besar' ucap Ay dengan raut wajahnya

"Ayah pergi dulu ya sayang" ucapnya lembut

Ayshilla menatap kepergian nya, namun ia memanggilnya lagi "AYAHhhh...." ucap sedikit berteriak

"Ay pengen pizza" dengan manis ia mengatakan kalimat itu

Pria yang menggunakan kaca mata itu mengangguk ketika mendengar kan nya

IT'S OKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang