[My Hybrid series | Part 2: LuMark x RenNo]
Mark dan Jeno yang harus berlari meninggalkan rumah hanya untuk menyelamatkan diri dari orang orang yang ingin menangkap mereka.
Hingga mereka bertemu dengan kedua orang yang termasuk dalam kelompok itu, n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi harinya, di kediaman keluarga Zhong sudah ramai dengan para pelayan yang sibuk menyiapkan berbagai macam jenis masakan untuk Tuan (tua) nya dan Tuan Mudanya.
Disebuah kamar dengan nuansa gelap, terdapat seseorang yang tengah tertidur terlentang dengan kepala dibawah dan kaki diatas bantal, dengan mulut terbuka.
Seseorang itu masih asik menjelajahi alam mimpi nya, sedangkan orang yang tengah berdiri didepan pintu hanya menggeleng.
'KenapaakubisapunyaGegemacamdia? Jikadiabisakutukar, makaakuakanmenukarnyadenganemas, itulebihbaik.' batin seseorang itu.
Dengan malas, orang itu -Renjun berjalan menuju ranjang yang dipakai oleh manusia bongsor itu.
"GEE.... GEE.... BANGUNGG RUMAH KITA KEBAKARAN DAN KEBANJIRAN!!!" teriak Renjun.
Manusia yang tadinya asik bermimpi ria terbangun dengan muka bantalnya, rambut acak acakan, iler dimana mana.
Iwwhhhh.... Itulah batin Renjun saat melihat Gege tak tercintanya bangun dengan penampilan Hngg..
"HAA MANA MANA BANJIRNGA DIMANA, KEBAKARANNYA DIRUMAH SIAPA??!! INJUNN JAWAB!!" Kata manusia itu sambil mengguncang bahu Renjun keras.
Pliss deh... Itu badan Renjun kecil sedangkan Gegenya gede kek kingkong, mana Renjun itu isinya tulang semua, bisa patah itu tulangnya.
"Gee sakit, bodoh!" kata Renjun sambil menjitak kepala sang Gege.
"Sakit, Injun." rajuk gegenya dengan bibir dikerucutkan.
"Hhh... Jika yang seperti itu ada Jeno atau Mark maka aku akan menciumnya, tapi jika kau aku akan menamparnya."
Plak
Renjun benar benar menampar bibir tebal itu dengan amat sangat berperasaan.
"Auchhh..." ringis gegenya -Lucas-
"Mandilah, kingkong ge. Para maid sudah menyiapkan sarapan, dan juga baba sudah menunggu." kata Renjun sambil berjalan menuju pintu.
"Kau tak menungguku?" tanya Lucas dengan wajah idiotnya.
"Untuk apa aku menunggu kingkong?" kata Renjun sambil berlalu meninggalkan Lucas.
"Untung saja kau adikku, jika tidak, sudah kumakan kau hidup hidup." monolog Lucas.
"Tapi.... Apanya yang mau dimakan? Dia saja tak memiliki daging dan hanya memiliki tulang, yang ada gigiku sakit."
Setelah mengucapkan itu Lucas segera bangun dan berjalan menuju kamar mandi.