sìi

5.9K 375 108
                                    

Author Pov

Lisa mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi jujur ia merasa takut melewati hutan itu sendirian suasana hutan itu terlihat sangat sepi dan menakutkan apalagi tak ada satu pun kendaraan yang lewat. Lisa tak habis pikir kenapa mereka membangun rumah ditengah-tengah hutan. Memang tak ada tempat lain apa untuk membangun rumah. Sungguh aneh pikir Lisa

“Huh Syukurlah sudah keluar dari zona menyeramkan itu, lain kali lebih baik aku  langsung menghubugi rumah sakit saja biar ambulance yang datang dari pada seperti tadi sangat berbahaya untung saja tidak terjadi apa-apa padaku” monolognya

Tiba-tiba ponsel Lisa berbunyi, Lisa tentu bisa menebak siapa itu siapa lagi kalau bukan appa tercintanya. Nichkun Manoban

Ne appa”

“Lisa kamu dimana sayang ini sudah hampir malam cepat pulang” ujar appa Lisa diseberang sana khawatir

“Iya appa Lisa akan pulang setelah ke supermarket”

“Kamu belum kesana?”

“Hehehe belum appa tadi Lisa jalan-jalan dulu”

“Ya sudah sekarang kamu pulang ini sudah malam tak baik anak gadis berkeliaran di jalan malam-malam dan ingat besok kamu harus sekolah”

“Tapi appa nanti kita makan malam apa?”

“Sudah serahkan pada appa yang penting sekarang kamu pulang dulu”

“Ne appa Lisa pulang sekarang”

“Ya sudah hati-hati jangan ngebut”

“Ne appa”

Sedangkan dirumah keluarga Jeon, Ke tujuh pria tampan itu berkumpul dikamar appa nya yang terbaring lemah tak sadarkan diri.

“Appa kami sudah menemukan gadis itu appa akan segera sembuh” ujar Jeon Seokjin putra pertama tuan Jeon sambil menggenggam tangan sang appa

“Iya appa kami akan membuat gadis itu dengan sukarela menyerahkan darahnya untuk appa” sambung Hoseok

“Tapi bagaimana caranya Hyung?” sahut Jimin

“Itu sangat mudah”Yoongi menyahut dengan senyum penuh arti

***

Lisa Pov

Setelah menempuh perjalanan selama dua jam akhirnya aku sampai rumah juga, aku langsung memasukkan mobilku ke garasi dan menghampiri appa yang berdiri didepan pintu sepertinya appa sudah menungguku dari tadi aku jadi merasa bersalah pada appa.

“Appa mianhe” aku berlari dan langsung memeluknya erat

“Hei kenapa minta maaf?” tanya appa sambil mengusap lembut kepalaku

“Gara-gara Lisa terlalu asyik jalan-jalan jadi lupa pulang dan membuat appa menunggu” bohongku ah aku jadi dua kali merasa bersalah sudah membohongi appa tapi aku tak mungkin juga menceritakan kejadian tadi pasti appa khawatir dan melarang berpergian sendiri.

“Sudah tak apa sekarang yuk makan malam appa sudah pesan gamjatang kesukaan kamu” ujar appa sambil menepuk nepuk pelan kepalaku

“Wah benarkah!!” seruku gembira.

Aku sangat menyukai gamjatang terutama gamjatang buatan ommaku tak ada yang bisa menandingi gamjatang buatan ommaku.. uh aku jadi rindu gamjatang buatan omma

“Tentu”

Kami berdua langsung menuju meja makan untuk menikmati makanan favoritku itu.

“Wuah enak sekali appa tapi tentu lebih enak buatan omma”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Holy BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang