Gadis cantik dengan rambut tergerai berjalan gontai menelusuri koridor mencari letak ruang kepala sekolah.
"Ruang kepala sekolah dimana sih?"
Rasa kesal nya bertambah kala tidak menemukan ruang kepala sekolah, sudah hampir sepuluh menit ia mengelilingi sekolah ini. Selama itu juga ia mencari letak ruang kepala sekolah.
Ketika sedang memperhatikan ruangan satu persatu tiba - tiba ada yang menabrak nya cukup kencang dari belakang.
Brukkk!!!
Cewek itu meringis kesakitan. Isi tasnya pun berserakan keluar. Wajah nya sudah merah padam menahan kesal. Dengan gerakan cepat ia membereskan seluruh isi tas nya, saat itu juga sebuah tangan lelaki dengan jam tangan di tangan kanan membantu membereskan isi tas cewek itu.
"Gue aja yang beresin."
Suara cowok itu cukup tenang namun juga tegas. Cewek itu mendongak menatap wajah yang membantu nya, rasa kesal yang awalnya bertambah kini mulai berkurang karena orang yang menabraknya ikut membantunya.
Setelah semua selesai, mereka berdiri dan cewek itu kembali memakai tas nya. Terjadi keheningan selama beberapa saat, sampai cowok itu membuka percakapan.
"Lo Latisha Sheenan kan? Anak baru disini?"
Sheenan tercenung saat mendengar pertanyaan cowok itu. Dari mana ia tau namanya? Pertanyaan itu terus berputar dikepala nya sampai cowok itu kembali berbicara.
"Hmm, gue disuruh kepala sekolah buat cari lo, gue cuma dikasih ciri - cirinya. And ciri - cirinya persis kaya lo. Lo anak baru kan?"
Sheenan lantas mengangguk dan tersenyum. Akhirnya ia menemukan orang yang dapat membantunya.
"Nama lo siapa?" Sheenan memberanikan diri untuk bertanya, karena tidak sopan juga memanggil orang hanya dengan "gue - lo"
"Devala Spourse"
Devala mengulurkan tangan kepada Sheenan sebagai tanda perkenalan. Sheenan dengan senang hati menerima uluran tangan tersebut. Setelahnya mereka berjalan berdua menuju ruang kepala sekolah.
___✳️___
"Sheenan, hasil keputusan dari kami kamu akan masuk kelas 11A. Dan kamu juga akan sekelas dengan Devala"
Sheenan menoleh kepada Devala yang ada di samping, sedangkan pandangan cowok itu tetap lurus ke depan memperhatikan Bu Lira, sang Kepala Sekolah, yang sedang bicara.
Selama kurang lebih 15 menit berada di ruang kepala sekolah, Devala dan Sheenan jalan beriringan menuju kelas 11A. Selama perjalanan tidak ada satupun yang berbicara, hingga Sheenan yang memecah keheningan.
"Umm, by the way thanks yaa"
Sheenan menoleh sekilas ke Devala, dan hanya dibalas anggukan oleh cowok itu. Setelah itu keheningan kembali menyelimuti keduanya.
Kaki cowok itu berhenti tepat di depan pintu kelas 11A, yang di ikuti kaki cewek di belakangnya. Devala memutar tubuhnya menghadap Sheenan.
"Sekarang kelas kosong, jadi lo langsung masuk aja"
Sheenan mencondongkan badannya ke arah pintu dan melihat isi dalam kelas tersebut. Bisa dibilang keadaan kelas cukup ramai, ada yang bercanda, mengobrol, hingga bernyanyi.
Saat Devala hendak masuk, Sheenan pun mengikutinya. Sheenan berdiri tepat di depan kelas dengan Devala di sampingnya.
"Mohon perhatian-nya sebentar!"
Suara Devala yang cukup kencang itu mampu mengheningkan keadaan kelas dan terfokus pada dirinya dan seorang cewek di depan kelas.
"Hari ini kita kedatangan teman baru, dan ini anak nya. Lo boleh memperkenalkan diri lo sekarang"