🍃(9)Heran ?🍃

219 102 3
                                    


Hanya saja mimpi yang ingin ku gapai. Nyata yang dapat ku dambakan. Bukan lagi semu dan kosong.
Dan semuanya bukan hanya kilas semata.

-----------------

Kenzo berdiri dibalkon kamarnya, udara malam yang sejuk dan damai menusuk permukaan kulitnya.

Kenzo menatap pemandangan kota di atas balkonnya, menatap orang-orang yang berlalu lalang. Menatap mereka yang bahagia bersama orang-orang terdekatnya. Lantas dia menghela nafas dengan gusar dan mencengkram pagaran balkon kamarnya menahan amarah yang selama ini dia simpan.

Kenzo ingin seperti mereka. Kenzo ingin berlibur dan bercanda dengan kedua orangtuanya. Kenzo ingin merasakan rasanya seperti mereka. Apakah mungkin mereka masih menganggap Kenzo putranya? Sedangkan mereka sibuk dengan bisnis mereka. Apakah mungkin mereka pantas dianggap orangtua sedangkan mereka telah menelantarkan dirinya sejak kecil. Ya, sejak kecil saat umur Kenzo menginjak 10 tahun dia sudah ditinggal sendirian. Mereka pergi dan tak pernah kembali. Walau kenyataan orangtuanya sering menghubungi Kenzo tapi tak ada satupun yang dia terima. Apakah mungkin mereka menyayangi dirinya? Sedangkan selama ini mereka telah membuat hidupnya terkekang.

Kenzo menahan emosinya dan perlahan-lahan melepaskan cengkraman pada pagaran temboknya. Dia menatap langit yang penuh dengan bintang-bintang terlihat indah dan memukau. Disana juga ada bulan yang menjadi cahaya penerang. Lantas dia menutup matanya dan menghirup udara malam yang bisa membuatnya tenang.

Ting

Bunyi ponsel pada saku celananya membuatnya membuka mata. Dia mengambil ponselnya dan membuka sebuah pesan pada ponselnya.

Malam, Kenzo lagi apa?

Cellia, lagi-lagi hanya nama itu yang selalu berada diatas pesannya. Kenzo tak habis pikir dengan Cellia dia benar-benar gadis yang selalu ada untuknya dan hanya gadis itu yang selalu memperhatikan keadaanya padahal jelas sekali kondisinya sekarang sedang sangat lemah buktinya saja dia dirawat inap. Kenzo hanya menggelengkan kepala ketika Cellia tak hentinya membuat ponselnya berisik dengan pesan-pesan yang dia kirimkan.

Kenzo lagi mikirin Cellia yah? Jangan mikirin Cellia nanti rindu. Kalau rindu Cellia gak bisa deh hadir didepan Kenzo Celli kan lagi sakit.

Kenzo gak khawatir gitu sama Cellia?

Cellia bercanda Kenzo, jangan dimasukin hati yah.

Kenzo jangan lupa makan.

Kata teman Celli Kenzo yang bawa Cellia kerumah sakit. Makasih yah Kenzo udah bawa Cellia.

Kenzo istirahat yah jangan mikirin apa-apa. Apa lagi mikirin Cellia bahaya Cellia gak akan bisa hadir didepan Kenzo.

Tapi Cellia rindu Kenzo? Kenzo gak bisa yah hadir didepan Cellia.

Jangan dipikirkan, Cellia bercanda Kenzo. I love u kenzo.

Kenzo hanya membaca deretan pesan yang berada diponselnya. Lihatlah Kenzo sekarang tersenyum. Pria tampan itu tersenyum walau hanya sebentar jika orang-orang melihatnya dia pasti akan terpesona dengan senyuman yang nyaris belum pernah dia sunggingkan.

Apakah Kenzo sekarang mencintai gadis itu? Apakah hanya gadis itu yang bisa membuatnya tersenyum? Lantas apakah dia rela jika suatu saat nanti Cellia dimiliki oleh oranglain.

Tidak dia tidak rela jika Cellia tidak lagi memperhatikan dan mempedulikannya. Bukan karena dia jatuh cinta padanya tapi dia tidak rela jika gadis itu benar-benar tak lagi mengusiknya. Apakah dia sudah tak lagi membenci gadis itu? Sepertinya Kenzo akan mencabut sumpah apapun yang menyangkut dirinya membenci gadis itu.

Touch Your Heart [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang