Chapter1

1.1K 35 11
                                    

Haii kaliann 😊 . Ini cerita kedua aku , sebenarnya sudah pernah di publish tapi karena aku fokus ke Om's Mine , aku unpublish . And Now , aku mau coba publish lagi ..kali aja kalian suka heheu . So Happy reading guys .. dont forget to follow ,vote and comment 😊😍😍.

^^^

Alvino Pratama , seorang pria berusia 21 tahun , mahasiswa jurusan Seni di salah satu perguruan swasta didaerah jakarta ini cukup terkenal apalagi dikalangan kaum Hawa .

Pria tinggi dengan bentukan badan bak atletis , hidung mancung , alis tebal , bibir tipis , serta bentukan rahang yang tegas membuat dia terlihat perfect dimata para wanita .

"Eh .. Ko , gimana acara minggu depan jadi ? Gunung pangrango kan ?"

Selain anak seni , dia juga salah satu anggota Mapala yang ada dikampusnya . Entahlah ,menurutnya Gunung selalu bisa membuatnya nyaman , dan disana dia bisa menjadi dirinya yang sesungguhnya . Tanpa topeng yang selalu dia pakai .

"Jadi Vin , nanti kita ada kumpulan buat yang terakhir ya ." ujar Niko

"Siyapp .kabar-kabar bro ."ucap Vino sambil melangkah menjauh menuju parkiran .

Hari ini kelas nya sudah selesai dan beberapa saat lalu dia menerima pesan dari adiknya bahwa dia harus segera pulang . jadi , mau tidak mau dia pun harus menuju rumah nya .


**

"Eh mau kemana lu ?" Ucap Bara salah satu dari teman terdekat Vino yang kebetulan sedang duduk diatas motor nya yang parkir tidak terlalu jauh dari milik Vino .

"Biasa princess ."

"Malam nanti jangan lupa ."

"Santelah, kabar-kabar coyy ."ucap Vino sambil mengeluarkan motor nya dari jajaran parkir .

"Duluan bro ." lanjutnya dan melesat pergi meninggalkan area kampus nya .

Vino , Pria yang sangat menyayangi keluarga nya terutama Adik perempuan nya , karena menurutnya adiknya itu memiliki nasib yang sama dengan dirinya . Terkekang oleh ke egoisan yang ayahnya miliki , yang menyebabkan Vino dan Fanya harus menuruti semua keputusan ayahnya .

Awal Vino masuk perguruan pun sebenarnya sang Ayah ingin dia mengambil jurusan bisnis , tetapi untuk kali ini Vino tidak ingin menuruti ego Ayah nya itu . Yang langsung dibalas dengan kemarahan sang ayah , dan masih berlanjut hingga sekarang .


^^

"Princesss .." teriak Vino begitu masuk kedalam rumah nya yang sudah seminggu tidak dia singgahi .

"Abanggg .."ujar gadis berusia 16th sambil berlari menuruni anak tangga .

"Ehhh hati-hati !"tegur Vino

"Kangennnn .."ucap Fanya seraya memeluk Vino erat .

"Hmm manja.. jadi ada apa ?"ucap Vino membalas pelukan Fanya sambil sesekali mencium puncak kepala adiknya .

"Tau tuh bunda."ucapnya sambil mencebikkan bibirnya kesal kepada tingkah kakak nya yang selalu to the point .

"Bundaaaaa ." lanjut Fanya dengan suara kencang .

**

Saat ini Vino , Fanya dan Bunda Sila ,Ibunya sedang berada di meja makan untuk makan siang bersama ,walaupun sudah lewat waktunya .

"Abang gamau tinggal disini lagi ?"tanya Bunda disela-sela makannya .

"Bun ..." jawab Vino dengan nada merengek karena dia sangat malas membahas topik yang ini.. ini saja .

Bunda yang mendapat jawaban seperti itu hanya bisa menghela nafas kasar . Kecewa , khawatir , serba salah itu lah yang dia rasakan ketika suami dan anaknya harus terlibat perang dingin . Dia hanya berdo'a bahwa ini akan cepat berlalu dan keluarga nya akan hangat seperti dulu lagi .

¤¤¤

My Sweetest SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang