Malapetaka Anneth😥

569 43 10
                                    


"Hmm nneth peka dong maksud aku kan kita mau bikin band tapi vokalisnya kurang satu kan dalam band yang kita rencanain harus paling gak 5 orang kan. Kan aku (Ucha) sebagai Gitarisnya, (Gogo) Drummernya, Raisya sama kayak aku (Gitaris) nah sedangkan vokalisnya butuh 2 orang iya kan. Kamu sama Seven pasti pasangan yang complete tuh dan pasti bandel kita bakal cepat booming". Penjelasan Ucha panjang lebar dan antusias

"Ucha gini deh kalo aku sih oke-oke aja kamu mau ajak Deven gabung ke bandung kita tapi pertanyaannya apa Deven mau gabung? Apalgi aku kamu dan anak-anak belum tahu siapa Deven kalo dia galak dan jutek gimana dong? Ihhh anti aku sama orang kayak gitu". Balas anneth tidak kalah panjang

"Uhh neth gak usah mikirin soal itu dulu deh itu soal belakang. Kita coba dulu usaha dulu soal hasilnya kita lihat aja bagaimana, kalo pun Deven gak mau gabung aku akan terus berusaha buat meyakinkan dia". Ucap Ucha penuh harap

"Yaudah deh terserah kamu aja, yuk ke kelas bel udah bunyi tuh". Ucap Anneth mengajak Ucha masuk ke kelas

15 menit pelajaran berjalan, tidak lama wali kelas X IPS 2 siswa-siswi biasa memanggilnya Bu Marsha masuk ke dalam kelas.  Namun Bu Marsha tidak sendiri masuk ke dalam kelas dia membawa seorang anak laki-laki yang mungkin juga seumur denganku. Pandangan mataku dan matanya saling bertemu secara tiba-tiba jantungku mulai bekerja. Siapa laki-laki itu, siswa barukah? (Batin Anneth penasaran)

"Hallo anak-anak Selamat Pagi". Sapa Bu Marsha ramah kepada anak perwaliannya

"Hallo Bu Selamat Pagi". Balas semua murid serentak

"Disini Ibu akan memperkenalkan siswa baru di kelas ini semoga kalian bisa cepat kenal satu sama lain yah. Nak silahkan perkenalkan dirimu". Ucap Bu Marsha pada anak baru itu seraya tersenyum

"Baik, terima kasih Bu. Hai semua, perkenalkan aku Deven Christiandi Putra panggil saja Deven. Aku siswa pindahan dari Lombok, alasan ke pindahan aku ke sekolah ini karena Orang tuaku ada dinas di kota ini. Aku harap kalian bisa menerima ku dengan baik". Ucapku disertai senyuman ramah

"Salam kenal ya nak. Deven bisa duduk di sebelah Anneth yah sebelah sana, dan anak-anak Ibu ada rapat kalo kalian ada perlu cari Ibu di ruang Guru" Ucap Bu Marsha mempersilahkan Deven ke tempat yang ia tunjukan sembari keluar dari kelas
Deven pun berjalan menuju tempat duduk Anneth namun sikap Deven tidak seramah saat perkenalan tadi

"Hai, kenalin aku Anneth. Salam kenal yah Dev". Sapa Anneth ramah

"Iya udah tau kok Bu Marsha udah bilang tadi lagian gue gak conge". Balas Deven ngegas

"Ya ampun lo anak baru tapi sikap lo songong ya. Ihh pindah lo dari sini gue gak suka duduk sama orang yang songong kayak lo" Ucap Anneth marah

"Idihh, lo conge banget sih emang lo gak denger apa yang di bilang sama Bu Marsha gue di suruh duduk disini dan lo gak berhak yah ngusir gue dari tempat duduk gue sendiri". Ucap Deven kasar

"Ihhhhhh...." tidak sempat Anneth membalas Deven, Bu Sinta menegur mereka berdua (Bu Sinta itu guru terkiller di SMA Angkasa Raya jadi jika berurusan dengannya harus bisa mensiasati keadaan)

"Kalian ini yah tidak menghargai saya sama sekali, saya disini sudah mengajar  berulang-ulang kali tapi kalian malah sibuk dengan urusan kalian. Kamu Deven kamu ini siswa baru disini seharusnya awal pertama sekolah kamu harus menjadi teladan bagi siswa yang lainnya bukan malah membawa pengaruh buruk. Dan kamu Anneth astaga Ibu kecewa sama kamu, kamu itu siswi andalan saya, tapi kok jadi begini. Sudah! Kalian Ibu hukum bersihkan lapangan dan boleh berhenti seusai pelajaran saya". Ucap Bu Sinta murka kepadaku dan Anneth

Aku dan Anneth keluar dari kelas dan menuju lapangan untuk menjalankan hukuman kami

"Uhhh gara-gara lo dev lo nyebelin banget seumur hidup gue sekolah gue gak pernah di marahin sama guru, tapi semenjak lo hadir lo malah menambah kesan yang gak baik ke guru tentang gue. Baru sehari ini lo pindah, kalo sebulan? Tahun? Arggggh gue kesel bangettt". Kata anneth ketus

"Gue lagi? Astaga lo sih sok kenal benget sama gue, udahlah terima aja kenapa sih lo tenangin diri lo tarik napas buang dan ayo kita kerjain supaya cepat selesai. Atau lo suka ya lama-lama deket sama gue wkwkw". Ucap Deven dengan pede nya

"Huekhueeek.. Pengen muntah gue dengernya heii gue tuh sukanya sama Kak Aldy tau gak cuma Kak Aldy hanya Kak Aldy dan untuk Kak Aldy. Aaa kak Aldy😍 nah lo ih gue suka nggaklah lo tuh nyebelin banget gue benci gue risih lo malapetaka buat gue". Ucap Anneth kasar
Deveb terdiam tidak menanggapi kata-kata Anneth. (Nih orang kenapa yah kok gak balas kata-kata gue lagi, astaga jangan-jangan gue udah kelewatan banget. Nneth sumpah lo bego bego banget bodohhh)

"Dev. Deven ven kok lo gak balas gue sih. Lo marah ya Dev, gue kelewatan yah?Deveeen maafin gue dev gue khilaf". Kata Anneth mulai terisak karena tersadar dengan perkataannya walaupun dia hanya bercanda mengatakan hal itu namun mungkin saja masuk ke hatinya Deven
.
.
.
Akankah Deven memaafkan Anneth?
#sarannya sangat dibutuhkan😊
Maaf pendek hehe
Makasih yah😇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang