Prolog

14 1 0
                                    

Umar duduk di samping bapaknya. Ia menatap bapaknya dengan seksama, tidak sabar menerima nasehat atau sekedar arahan maupun sebuah cerita.

"kamu tahu kenapa bapak memberimu nama Umar, nak?"

Umar kecil hanya menggeleng. Matanya melirik ke atas tampak sedang berpikir.

"Kau ingin tahu?" Bapaknya menyunggingkan senyuman.

Umar mengangguk mengiyakan. Dia mengusap pundak Umar, lalu berkata

"Bapak ingin kamu menjadi lelaki yang tangguh dan kuat seperti sahabat Rasulullah Salallahu 'alaihu wassalam, yaitu Umar Bin Khatab. Karna itulah bapak memberimu nama Umar. Hidup ini keras bagi orang-orang seperti kita. Oleh karena itu, kau jadilah pemuda yang tangguh dalam menghadapi apapun. Kau berjanji, Umar?"

Umar mengukir senyum di wajahnya dan mengangguk.

Umar tak kan pernah lupa akan pesan bapaknya. Dia akan menjadi pemuda yang tangguh, seperti nama yang di sematkan padanya. Umar Arifin.

Diatas Tanah Dibawah LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang