"Agatha!!!! bangun ini sudah siang!nanti kamu terlambat!" bantah Rani ibu Agatha.
"Bentar lagi deh ma, ini kan masih pagi, ganggu mimpi indahku aja." celoteh Agatha sambil melihat alroji dikamarnya dengan satu mata tertutup. Padahal sudah menunjukkan pukul 06.20.
"Coba deh buka mata kamu, sudah jam 06.20"
Agatha akhirnya terbangun dengan sangat malas karna, mimpi indahnya tertunda. Ia berposisi duduk sambil mengucek ucek matanya.
"Udah buruan cepat mandi" ujar Rani sambil menaruh susu hangat untuk Agatha.
"Hmm" jawab Agatha, sambil berjalan menuju kamar mandi dan mengambil baju sekolah nya juga handuk.
Agatha hanya membutuhkan waktu mandinya 10 menit, tapi sudah terlihat cantik. Aslinya saja sudah emang cantik. Ia tidak seperti cewek cewek yang mandinya menghabiskan waktu sampai 15-20 menit.
Setelah selasai mandi ia langsung berdandan, ia hanya memakai lipglos dan bedak bayi, tidak lupa menyisir rambut hitamnya yang terurai, itu saja sudah terlihat sempurna.
"Mama...Agatha berangkat ya!" ujar Agatha sambil terburu buru menuruni anak tangga dan meminum susu yang sudah dari tadi Rani buatkan untuknya.
"Iya...hati hati!"
Agatha menunggu taksi yang lewat, karena supirnya sedang pulang kampung.
Sudah 5 menit menunggu, Agatha baru menemukan taksi yang kosong penumpangnya.
"SMA Dirgantara. Cepat pak!!" ucapnya kepada supir taksi dengan menunjukkan arah tujuannya.
Sekolahnya tidak terlalu jauh dari rumahnya, jadi hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai.
"Makasih pak, kembaliannya ambil aja" ucap Agatha dengan senyum sambil memberikan uang lima puluh ribu.
"Makasih neng" ujar supir taksi.
Agatha segera turun dari taksi. Dan sialnya gerbang sekolahannya sudah ditutup, karena sudah pukul 07.00 dan semua pasti melaksanakan upacara bendera.
"Agrh...sial!!!" ucap Agatha dengan kesal sambil memegang kepalanya.
Bagaimana tidak kesal hari ini pertama Agatha masuk sekolah dan sekarang ia menjadi senior tertinggi di SMA Dirgantara. Ia malah memberi contoh buruk kepada adek adek kelasnya.
"Gimana cara gue bisa masuk" Batinnya
Ia akhirnya menuju gerbang sebelah selatan yang tidak jauh dari gerbang masuk utama.
"Masa panjat gerbang ini?" ucapnya dengan diri sendiri.
Nggak ada cara lain akhirnya ia memanjat gerbang yang tidak terlalu tinggi.
Agatha memanjat gerbang dengan penuh hati hati.
"Aduhh!!!" ucapnya sambil mengusap kedua tangannya yang agak merah.
"Berhasil juga akhirnya" bantinya sambil tersenyum sadis.
Ia berjalan dengan pelan pelan. Berjaga jaga agar ia tidak ketauan satpam. Ia berlari kecil karna sudah aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fought For Yourself
Подростковая литератураSiapa sih yang gak kenal cowok satu ini? Tampan, pintar, tapi sikapnya cuek dan dingin. Tapi sikap itulah yang menjadi daya tarik cewek cewek di SMA Dirgantara. Siapa lagi kalau bukan Reyfano Aldhito Fareyzal ! Itu namanya, biasa dipanggil Fano. ...