Agatha berdiri dihadapan tiang bendera dengan hormat, sudah hampir satu jam berdiri di bawah terik matahari. Dan ia harus berdiri sampai jam pelajaran pak Hardi selesai.
Terik matahari begitu menyengat di tubuh mungil Agatha. Ia melihat jam putihnya yang melingkar di pegelangan tangan mununjukkan pukul 10.00.
"Sebentar lagi selesai, sabar Agatha sabar!!" ucapnya dengan diri sendiri.
Keringat Agatha terus bercucuran, sampai rambut panjangnya sebagian basah karna keringat yang keluar dari pori porinya.
"Nggk ada yang kasih air gitu" kesal Agatha sambil menelan salivannya.
Sementara dilapangan basket terdapat cowok seangkatan Agatha yang sedang berolahraga basket. Cowok tersebut melihatnya dari kejauhan.
"Lo ngalmun nin apa sih?" tanya
Geral."Lihat tuh cewek, kasian juga dari tadi berdiri di situ, apalagi inikan panas banget." ucap Reyfan.
"Hmmm.... tumben kasian sama cewek, biasanya cuek" ucap Geral.
"Cewek itu kalau di lihat lihat cantik juga" ucap Reyfan ngawur.
"Lo tertarik? Sana samperin dong! Masa cuma dilihat aja"
"Gue cabut"
"Sukses bro" ucap Geral pada Reyfan yang sedang berjalan menghampiri Agatha.
Reyfan menyodorkan air mineral, sepontan Agatha terkejut.
"Nih buat lo, lo hauskan" ucap Reyfa n
Agatha mengangguk dan segera mengambil juga meminumnya.
"Makasih ya" ucap Agatha dengan senyum.
"Lo Agatha teman sekelasnya Fano kan?" tanya Reyfan
"Iya. Lo Reyfan sahabatnya Fano?" Agatha tanya balik
"Hmm..iya" jawab Reyfan
"Lo kayaknya udah capek berdiri, mending gue antar lo ke uks ya?" ucap Reyfan
"Nggk kok, gue masih kuat, bentar lagi hukuman gue juga udah selelasi"
"Tapi muka lo pucet banget!" ucap Reyfan lagi
"Udah tenang aja gue nggak bakal pinsan kog. Kalau gue pinsan kan ada lo"
Jantung Reyfan berdetak lebih kencang dari biasanya karna ucapan Agatha barusan.
"Ya udah kalau lo gak kuat bilang aja sama gue, gak usah malu. Gue kesana sebentar mau ambil tisu" ucap Reyfan.
Setelah Reyfan mengambil tisunya ia segera kembali dimana Agatha di hukum.
"Pusing banget ya" batin Agatha sambil memegang kepalanya.
Karna terik matahari yang begitu panas akhirnya Agatha pingsan, sebelum terjatuh untung saja Reyfan segera menangkap tubuh Agatha.
"Agatha...bangunn"
Reyfan segera mengendongnya dan menuju ruang uks.
Sesampainya di ruang uks Reyfan munurunkan Agatha ke kasur uks.
"Agatha bangun" Reyfan berusaha membangunkan Agatha yang dari tadi tidak bangun bangun lebih dari 10 menit.
Reyfan mencari minyak kayu putih untuk membantu Agatha. Reyfan mengoleskan minyak dibawah hidung Agatha. Dan beberapa detik kemudian Agatha terbangun.
"Agatha...lo gak papa kan? Masih pusing? Badan lo masih lemes?" tanya Reyfan bertubi tubi.
"Iya gue gak papa, udahlah gak udah khawatir kaya gitu" jawab Agatha santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fought For Yourself
Fiksi RemajaSiapa sih yang gak kenal cowok satu ini? Tampan, pintar, tapi sikapnya cuek dan dingin. Tapi sikap itulah yang menjadi daya tarik cewek cewek di SMA Dirgantara. Siapa lagi kalau bukan Reyfano Aldhito Fareyzal ! Itu namanya, biasa dipanggil Fano. ...