Hari ini Biru tidak ada jadwal Les tambahan, sehingga Biru bisa pulang kerumah lebih awal. Biru menatap awan diatas, menduga - duga bahwa pasti sebentar lagi akan turun hujan. terlihat dari warna awan yang sudah menggelap. Biru buru - buru mempercepat langkahnya, berharap bahwa dirinya tidak akan basah kuyup hari ini.
Pintu depan sudah terbuka ketika Biru datang, tumben sekali pikirnya. Biru masuk kerumahnya, dan sedikit kaget melihat wanita dihadapannya bukanlah mama nya. Namun Biru ingat, bukankah wanita dihadapannya ini Wanita yang sama dengan yang kemarin malam Biru lihat. Dan benar dugaannya bahwa wanita ini sama dengan wanita yang Biru lihat sedang memarahi pria berhoodie itu. Sekarang wanita dihadapannya sudah tersenyum manis kepadanya. wanita dihadapannya terlihat sangat baik dan cantik, sepertinya wanita dihadapannya ini sering merawat wajahnya.
" Biru udah pulang, kenalin ini tante Amara. Dia tetangga baru kita. " ucap mama nya, yang langsung membuyarkan lamunan Biru. Mencoba memperkenalkan wanita yang ada dihadapannya.
" Biru " ujar Biru dengan senyum canggung nya
" wahh nama yang cantik untuk seorang gadis yang cantik. " ucap tante amara, sambil mencubit pelan pipi Biru. Dan biru hanya tersenyum simpul.
" skyway, kamu sekolah di SMA skyway juga?" ucap tante Amara dengan kaget ketika melihat bet yang terpasang di seragam Biru, Biru hanya mengangguk sekilas.
" wah, tante juga daftarin anak tante kesitu. Kayanya kalian bakal satu sekolah. " tante amara berseru riang. Biru lagi - lagi hanya tersenyum, tidak terlalu berminat menanggapi perkataan tante amara.
Biru Buru-buru pamit, dan langsung meluncur kekamarnya. Ternyata prediksinya kali ini salah, awan hitam sudah terganti oleh biru langit yang indah. Beginilah efek dari musim pancaroba, cuaca menjadi tidak menentu dan Biru menjadi susah untuk menebak - nebak.
Sekilas Biru melihat pria dihadapan rumahnya, lebih tepat di Balkon rumah tetangganya. Sepertinya usia nya tidak akan terlalu jauh dengan Biru. Apa pria itu yang dimaksud Tante Amara tadi??
Biru buru - buru mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ketika pria itu menoleh ke arahnya, pura - pura bahwa dia tidak memperhatikannya tadi. Lalu Biru masuk kedalam kamarnya, dan menutup pintu balkonnya.
****
Seorang pria duduk di teras balkonnya dengan memgang sebuah gitar ditangannya, Langit Argantara adalah nama pria itu. Langit baru saja pindah kedaerah sini, baru kemarin malam dia pindah. Langit cukup menyukai tempat ini karena jauh dari suara bising, terlebih dia bisa fokus untuk meninggalkan masa lalunya. Mama nya sendiri yang memiliki ide untuk pindah kedaerah sini.
Dan sekarang entah kemana perginya mama nya itu, dia memutuskan untuk memetik gitar di balkonnya. Namun niatnya terurungkan ketika melihat seorang gadis sedang memperhatikannya. Tatapan itu, entah kenapa Langit memperhatikan tatapan itu. Seperti ada yang salah dengan tatapan itu, hampa. Apa gadis yang sedang menatapnya itu sedang merasa hampa??
Ada apa dengan gadis diujung sana? Aneh, langit berpikir gadis itu aneh. Lihat saja sekarang tingkahnya. Dia mengedarkan pandangannya kearah lain, seolah tidak menyadari bahwa langit terang - terangan menangkap basah dirinya. Gadis itu buru - buru masuk kedalam rumahnya, lalu menutup pintunya. Benarkan Aneh.
" Langit.." seru seorang wanita dari bawah, mama nya
" iya ma. " seru langit, sambil menuruni anak tangga
" Makan dulu. " ucap mama nya, langit langsung mengangguk mengiyakan. Mamanya duduk memperhatikan anak bujang nya, yang sedang lahap memakan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Langit
Teen FictionMungkin bagi kebanyakan orang Langit, adalah sebuah hamparan luas yang berada diatas kepala mereka. Yang ketika kau menengadah akan melihat betapa indahnya kekuasaan tuhan diatas sana. Tapi Aku yakin setiap manusia tidak pernah melihat ujung dari sa...