Masalah |01

71 4 0
                                    

"Udah dua kali lo jatuh, dan gue tangekep pake tangan, yang ketiga kalinya gue tangekep pake hati nih."
~~


"Sya lo sekolah disini juga?"seseorang memegang bahu Natasya dari belakang.

Natasya menoleh kebelakang, begitu terkejutnya ia ketika ia melihat dua orang sahabatnya yang udah lama kepisah.

"Vinka? Aira? Ini beneran kalian?" Natasya reflek memeluk kedua sahabat nya itu.

Natasya, Vinka dan Aira sudah bersahabat sejak mereka Tk, mereka mulai berpisah sejak Tamat Sd, dikarenakan ayah Natasya yang dipindah tugaskan ke luar kota.

"Yaampun, dah lama banget ga ngumpul bareng, kalian serius kok gayanya berubah banget? Dulu cute-cute girl sekarang? Brandal girl nih?" Natasya yang kaget akan perubahan kedua sahabatnya terus tertawa terbahak-bahak.

"hmm? Lo nya aja kali yang ga berubah, dari dulu sampe sekarang tetap aja jadi cute girl, kita sih ogah, lagian kita bukan anak kecil lagi kan? " ujar Aira sambil mengemut permen tangkai dimulutnya.

Yah kalau bisa dibandingin sih ya, Natasya sama dua sahabatnya beda banget, Natasya itu kayak anak Tk polos, feminine banget, sedangkan Vinka dan Aira penampilannya dewasa banget, pake baju sekolah ketat, kalung ketat dileher(gatau namanya), ditambah rambut yang dicat berwarana mencolok, perbedaannya bagaikan letak bumi dan pluto.

"Yaudah kali, lagian cuma penampilan kok yang berubah, dalemnya nggak, kita tetap kita yang dulu, kita tetap sahabat." Ujar Vinka sambil merangkul Natasya dan Aira, mereka berjalan sambil mencari kelas mereka masing-masing.

Entah keberuntungan atau kekuatan persahabatan, mereka berdua satu kelas, tepatnya kelas X-2 IPA.

"sya lu deh yang duduk didepan, lagian kursi depan tinggal satu, kita dibelakang aja." ujar Vinka saat masuk kedalam kelas yang ternyata sudah ramai oleh anak-anak X-2.

"Yeee..kalian sekarang ya juga jadi pemalas, bilang aja supaya bisa tidur, biar bisa ngobrol makanya ngambil kursi dipojok belakang." ujar Natasya kesal.

"Hehehe tau aja lo sya, pinter dapat nilai 100 deh lo" sahut Aira tertawa melihat Natasya.

"plokk.."

Seseorang melempar gulungan kertas kekepal Natasya.

"Sya lu ga papa?" ujar Aira menghampiri Natasya yang terdiam dengan wajah memerah.

"woiii siapa yang ngelempar kepala temen gue?" teriak Aira membuat perhatian seluruh isi kelas ke arah mereka.

"lo ganggu temen gue, lo berurusan sama gue" sahut Vinka.

"Hei  udah ah jangan lebai, ga sakit juga kok" Natasya menarik kedua temannya keluar kelas.

"Hehehe maaf semuanya" ujar Natasya sambil melangkah keluar kelas.

"lagian apaan sih lempar-lempar kertas." ujar aira kesal.

"yaudah mana sini kertasnya gue mau liat, ujar Vinka."

Vinka kaget mengetahui bahawa kertas itu adalah sebuah surat.

"Sya ini surat rupanya, buat lo nih, tenang belum gue baca." ujar Vinka memberikan keetas itu ke Natasya.

"yaudah sini, ntar gue baca, kuy masuk kekelas bentar lagi guru masuk." Natasya merangkul kedua temannya masuk ke dalam kelas.

  Saat jam pelajaran dimulai...

"kita ga usah pake perkenalan diri ya,langsung aja belajar,lagian kalian bakalan saling kenal juga, sebelumnya bapak minta tolong sama kamu ambil kan golobe di gudang ya." ujar pak Eko pada Natasya.

Tapi Natasya belum peka, karena dia ga ngerti yang dimaksud "kamu" sama pak Eko itu siapa.

"Hey kamu!!" pak Eko berjalan kek arah meja Natasya lalu memukul meja Natasya.

"Sa.. Saya pak?" ujar Natasya kaget.

"iya siapa lagi kalau bukan kamu." teriak pak Eko pada Natasya.

"I.. Iya pak" Natasya bergegas berlalri menuju ke gudang.

"ngagas amat tu guru, mana tau gue kalau yang dia maksud itu gue, lagian kan gua punya nama NATASYA.." gerutu Natasya kesal.

"Oohh jadi Nama lo Natasya" bisik seseorang dari belakang Natasya.

Sontak Natasya terkejut dan entah kenapa dia tiba-tiba terjatuh.

Tapi untung Si senior Noval menangkapnya.

"Lo kenapa? Gua ga ngagetin juga." ujar Noval sambil menatap dalam mata Natasya yang sedang berada di pelukannya.

"ga ngagetin apanya?sampe gue jatuh gini" ujar Natasya marah-marah ke Noval.

Sejetika tatapan dalam Noval buyar.

"Yee untung gue tangakap pake tangan kalo gue tangkap pake hati lo mau tanggung jawab?"
Ujar Noval pada Natasya.

Tanpa jawaban apapun Natasya pergi bejalan ninggalin Noval.

"Loh sya, jawab dong mau tanggung jawab ga?" teriak Noval dari jauh yang kedengeran kencang karena lorong yang sepi.

"ihh apaan sih tu orang, buat malu aja, kan kedengeran sama anak lain" Ujar Natasya kesal.

Sesampainya Natasya di gudang....

"mana lagi tu globe, mana ni tempat sempit lagi, berdebu pula" Natasya terus mencari globe yang entah terselip dimana.

"nah..." Natasya akhirnya menemukan globenya, tapi jauh tinggi diatas lemari.

"Yaelah.. Harus gitu gue naik kuris?" Natasya menarik kursi plastik yang tak jauh ada didekatnya.

"ehh ga papa yakan? Emang sih nama kursi digudang emang lapuk" Natasya perlahan naik ke atas kursi itu.

"Platakk.."
"aaaaa!!"

Benar saja kursi itu patah karena tak kuat menahan berat Natasya.

"Aaaaa" teriak Natasya.

"apaan sih? Lo udah aman nih, nyaman dipelukan gue." untung sedari tadi Noval mengikuti Natasya.

"Udah dua kali lo jatuh, dan gue tangekep pake tangan, yang ketiga kalinya gue tangekp pake hati nih." Ujar Noval menggoda Natasya.

"apaan sih kak, tapi kak tolong ambilin globe itu, gue ga nyampe." pinta Natasya pada Noval.

"Hmm.. Nih" Ujar Noval memberikan globe itu pada Natasya.

"enak ya kak, punya badan tinggi, hehe." Ujar Natasya yang terkesan kagum dengan tubuh tinggi semampai Noval.

"lo nya aja yang pendek, makanya banyakin loncat sama minum susu."

"dih ni orang udah gue puji malah ngeledek" ujar Natasya didalam hatinya.

"Yaudah kak, gue kekelas dulu ya" ujar Natasya melangkah keluar gudang.

"yakin ga mau gue anter? ntar jatuh lagi, hancur tu muka cantik." perkataan Noval itu membuat langkah kaki Natasya terhenti.

"Enggak kok kak, gapapa." ujar Natasya sambil tersenyum menoleh kearah Noval.

"yaudah, oh iya jangan lupa ntar istirahat temuin gue di kantin."
Ujar Noval.

ucapan Noval itu hanya dijawab dengan anggukan kecil dari Natasya.

Segini duluya manteman, ditunggu vomentnya 😄😅

NatasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang