1. Andra dan Tara

244 53 61
                                    


{Happy reading yaa, semoga suka💙}

Biarlah semua berjalan dengan apa adanya.
Biarlah semua berlalu dengan semestinya, dan
Biarlah semua berakhir dengan seharusnya.
-unknown-

----------------------◽◼❇◼◽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------------
◽◼❇◼◽

"Gimana hasil nya?"

Tanya seorang laki laki yang baru saja datang mendatanginya. Yang ditanya pun hanya menunduk, menghela napas putus asa dan tidak berniat untuk menjawab pertanyaan nya. Peka terhadap jawaban dari ekspresi tersebut, laki laki itu hanya bisa tersenyum kecil lalu berlutut sambil membenahi rambut sang kekasih.

"Gapapa, coba lagi ya? Aku bantuin kamu. Semangat dong"

Kata laki laki tersebut. Sang kekasih hanya bisa tersenyum kecil, lalu beranjak dari tempat duduk nya. Sontak, laki laki itu juga ikut berdiri dari tempatnya.

"Iyaa gapapa. Aku coba lagi, janji bantuin aku oke?"

Kata perempuan itu. Sang lelaki hanya mengangguk antusias agar kekasihnya tidak lagi sedih maupun cemberut lagi.

Bagi Andra, prioritasnya saat ini adalah Tara. Sebab saat ini perempuan itu sedang dilanda masalah. Bayangkan rasanya jika kalian sudah daftar di 3 universitas. Lalu saat hasil nya keluar satu persatu, ternyata semuanya ditolak dengan kata lain tidak diterima. Menyakitkan bukan?

Andra bingung harus berbuat apa. Padahal Tara- pacar nya ini tergolong murid pintar di sekolah saat SMA. Tapi kenapa bisa ia ditolak sekaligus dalam 3 universitas? Ah pusing memikirkannya. Bagaimana dengan Andra? Kalian tidak usah memikirkan laki laki ini. Sebab ia sudah lebih dulu diterima lewat jalur prestasi di sebuah universitas swasta pilihannya. Ia memilih juruan Hubungan Internasional. Karena menurutnya, ia cukup baik dalam berbahasa dan berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, ia berpikir jika ia masuk jurusan Hubungan Internasional, ia akan lebih mudah mendapat pekerjaan. Padahal sukses nya masa depan seseorang tergantung dari usaha orang nya.

"Mau langsung pulang atau makan dulu?" tanya Andra sambil memakaikan Tara helm. Hei bukannya Tara manja atau bagaimana. Tapi Andra yang selalu memaksa Tara agar dipakaikan helm. Katanya sih "Supaya romantis".

"Mau pulang aja deh. Capek, lagian mama masak tadi pagi" Ujar Tara kepada Andra. Andra hanya mengangguk-angguk tanda paham. Saat Tara sudah menaiki jok penumpang, Andra mulai menyalakan mesin motornya, dan mengendarai dengan santai, tidak mengebut.

Sebenarnya, Andra bukan tipe orang yang santai jika mengendarai motor. Namun karena ia sedang membonceng kekasihnya, ia jadi harus pelan dan lebih hati hati. Jika tidak, perempuan itu pasti akan marah marah dan mengomel selama perjalanan.

EmpheralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang