3. Cemburu tanda cinta

127 26 24
                                    

{Selamat membaca🍃}

Cemburu itu wajar, karena cemburu adalah cinta. Yang merusak adalah cara yang buruk saat cemburu.
-unknown-

-------------------◽◼❇◼◽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------------------
◽◼❇◼◽




Hari ini adalah hari yang dinanti nanti oleh Tara. Ia berfikir, mungkin ini adalah kesempatan terakhirnya. Jika kali ini ia gagal lagi, sudah pasti Tara akan menunggu satu tahun lagi untuk berkuliah. Sudah pertengahan bulan Agustus. Tepat beberapa minggu lagi aktifitas mahasiswa sudah harus dimulai.

Andra sudah berdiri di depan rumah Tara sejak 10 menit yang lalu.

Tak lama, Tara keluar sambil membawa tas, jaket dan helm di tangan nya. Hari ini Tara memakai setelan kemeja berwarna biru langit dan celana jeans hitam tidak terlalu ketat tapi pas untuk ukurannya. Wajah nya yang dipoles make up tipis, dan rambut yang ia biarkan terurai membuat Andra tersenyum akan kecantikan Tara.

"Ada mama nggak?" tanya Andra yang berniat untuk pamit membawa kekasihnya ini pergi.

"Lagi banyak jaitan, nggak bisa diganggu, gapapa. Aku tadi udah bilang kok sama mama" kata Tara tersenyum.

Andra pun ikut tersenyum. Senyuman Tara seakan akan membuat Andra melupakan semua masalah yang ia punya. Berlebihan memang.

"Ayo berangkat" ajak Tara.

"Doa dulu sayang. Semoga dilancarkan nanti"

"Oh iyaya" Tara menundukan kepala dan memejamkan matanya. Mengucapkan segala doa dan harapan dalam hati.

"Ayo" ajak Andra setelah Tara mendongakan kepala. Seperti biasa, Andra memakaikan helm kepada Tara.

Tidak banyak yang mereka obrolkan selama perjalanan. Hanya candaan kecil yang menghiasi suasana sepasang kekasih ini.




◽◼❇◼◽




Setelah sampai di tempat tujuan, mereka langsung menuju loket informasi untuk mengambil formulir pendaftaran. Tara langsung membayar lalu mengisi dan memberikan berkas-berkas yang diperlukan saat itu juga. Setelah selesai dengan formulir, Andra dan Tara menuju tempat berlangsungnya tes. Tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi saat mereka berdua sampai di sana. Ada yang tengah asik bermain ponsel, membaca buku, mengobrol, dan lainnya.

Andra mengedarkan pandangannya, mencari tempat kosong yang ia pikir bisa Tara tempati. Pandangan Andra berhenti di suatu tempat. Tanpa pikir panjang, Andra menggandeng tangan Tara dan menariknya.

"Duduk di sini aja" kata Andra.

"Loh kamu nggak duduk?"

"Kamu aja. Kan kamu yang mau tes"

EmpheralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang