÷ Aku ÷

2.4K 201 4
                                    

Di saat kami bertemu seperti saat ini-pun, aku masih tak diperkenankan untuk menyapanya.

Walau aku telah lama mendambakannya dalam sebuah rindu serta khayalku.

Tetap saja aku tak dapat menggapainya. Walau jarak di antara kita tak lebih dari 10 jengkal kaki melangkah.

Aku telah memendam dan menunggu delapan tahun lamanya untuk tak saling melihat dan bertegur sapa.

Mereka melihatku, namun dia enggan menatapku. Aku terpaku tapi aku pun hanya bisa mendesah pilu.

Dan aku ...
Kim Taehyung

||

"Papa pulang ...."
Taehyung berdiri menyender di motor besarnya. Bisa dia lihat Kim Woobin, papa yang sudah lama dia nantikan turun dari mobil jeepnya.
Entah apa yang harus dia lakukan sekarang setelah berthun tak saling berjumpa. Ingin menyapa pun enggan karena malu dan kesal.

Mengapa baru sekarang pulang? Baru ingat apa kalau masih punya anak?

Taehyung memberengut. Apa yang harus kulakukan?

Dan pilihan Taehyung adalah pergi dari tempat ini sekarang juga. Katakanlah dia bodoh. Setelah menunggu dan akhirnya membuahkan hasil, malah dia yang pergi untuk menghindari temu kangen dengan papanya.
Namun, jikalau tidak demikian, Taehyung merasa sangsi bisa menghadapi papanya, apalagi menyapanya lebih dahulu.

Antara marah, kesal, sedih pada papa yang baru kembali juga pada dirinya yang tak berani menghampiri.

Payah. Payah. Payah. Argh ....

Woobin berbalik. Menoleh ke belakang. Lelaki paruh baya yang masih kekar, tampan, dan juga mempesona itu melihat Taehyung yang menjauh.

Taehyung, putraku. Ayah kembali nak ....

Woobin sampai di kamar Taehyung. Dia duduk diranjang anaknya. Berbaring sambil menciumi selimutnya. Rasanya sudah sangat lama sekali dan dia rindu aroma putranya yang tetap seperti bayi ini.

Masih sama. Aromanya tidak pernah berubah. Baby Teddy Bearku ... Baby Lion-ku .....

Till The End My BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang