Are you okay?
Yes
Really?
Umm, yes. Maybe.
Jujurlah, aku tau kau sedang
berpura-pura.Ya, aku memang berpura-pura. Dan, aku paham akibatnya nanti, aku sungguh paham.
Jangan terlalu sering berpura-pura, itu hanya akan memperdalam luka.
Aku tahu. Berpura-pura macam tak terjadi apa-apa seperti ini memang sakit. Tapi, daripada ada hati lain yang tersakiti. Lebih baik aku saja yang sakit hati.
Oh dear, sungguh kau sebenarnya baik. Teramat sangat baik malah. Kamu masih memikirkan perasaan orang lain saat perasaanmu sendiri saja sedang kacau balau.
Tolong, jangan mengatakan hal itu. Orang itu lebih baik dariku. Apa yang bisa kuharapkan?
Itu hanya dari sudut pandangmu karena kau sedang seperti ini. Lagipula, cobalah percaya diri seperti kau yang kukenal biasanya.
Tapi, jika dia memang lebih memilih orang itu. Kenapa dia tak pernah bilang? Kenapa dia malah lebih memilih untuk tak menjawab barang satu pun pertanyaan?
Sungguh, itu karena dia sedang memilih waktu yang tepat. Percayalah, jodoh sudah ada di tangan Tuhan. Bahkan, jikalau kita tak punya jodoh lain selain kematian itu sudah ditentukan.
Aku paham, aku mengerti.