#2

166 16 0
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Tapi Nesa masih terdiam di bangkunya. Kegelisahan terlihat jelas di wajahya, pandangan mata cewek itu fokus tertuju pada layar ponselnya.

"Ku mohon...." Batin Nesa sambil mmenggosokkan kedua tangannya.

"Nes, lo gapapa?" tanya Lana khawatir.

"Lo sakit?" Ahna menyentuh dahi Nesa. "Gak panas, kok."

"Apaan sih kalian?" sahut Nesa kesal, sesaat kemudian ia kembali pada aktivitasnya menatap ponselnya sambil komat-kamit tidak jelas.

"Kantin, yuk!" ajak Ahna, tangannya menarik lengan Nesa.

Tapi nihil, tidak ada respon yang diterima. Nesa masih diam memelototi layar handphone-nya, juga mulut yang tak berhenti komat-kamit tak jelas, persis dukun yang lagi baca mantra.

Srett...

Merasa terabaikan, dengan paksa Ahna mengambil ponsel Nesa yang terletak di bangku cewek itu. "Lo kaya orang gila tau, nggak?"

"Iya, kayak orang gak waras." Tambah Lana.

"Please, gue punya privasi." Sewot Nesa, lalu mencoba merebut kembali ponselnya dari tangan Ahna.

Namun usahanya sia-sia. "Balikin, Na..." Rengek Nesa memelas.

Ahna memandangnya aneh. "Gak!"

Ekspresi Nesa perlahan berubah, sangat kesal menghadapi dua sahabatnya yang kepo-nya tidak ketulungan.

"Please...." Nesa memohon.

"Enggak!" Lana mulai memperpanas suasana.

"Gue lagi nungguin Bang Yoga telfon!"
teriak Nesa kesal, sambil menggebrak bangku.

.
.
.

Upsss...

Seisi kelas kini memandang pada satu titik, yaitu Nesa. Cepat-cepat Nesa menutup wajahnya malu setelah tatapan elang ia lontarkan pada kedua sahabatnya. "Awas, Lo semua!" Nesa membatin lagi.

Lana sama Ahna malah cengengesan lihat wajah Nesa yang memerah gara-gara malu. Sepertinya mereka mendengar bunyi suara ghaib yang marah.

"Bucin!" ledek Lana.

"Biarin, daripada lo pacaran sama bayangan."

Lana mengernyitkan dahi gak ngerti sama yang dibilang Nesa. " Apaan sih, nggak jelas."

"Doi gue manusia, ganteng, tajir, cuma kurang peka aja. Lah doi Lo, tokoh wattpad." Nesa tersenyum penuh kemenangan, berhasil menyentuh kelemahan Lana.

"Biarin!"

"Biarin? Emang Lo mau nikah sama tokoh wattpad?" Nesa semakin nyinyir, tak mau kalah.

"Udaah ukhti, udaah." Merasa suasana makin memanas Ahna mengembalikan HP Nesa. "Makanya, cari doi yang kaya cogan gue. Sholeh, alim----,"

"Tapi gak peka!" potong Nesa cepat, sambil terkekeh. "Sebenernya, inti dari status kita sama, DIANGGURIN."

"Gue mahh beda...," elak Lana.

"Diem lo, halu! Tokoh wattpad di pacarin." Sebenernya tangan Nesa dari tadi pengen nampol kepala Lana, tapi dia masih bisa bersabar.
"Untung sohib, untung sayang." Batinnya kesal, untuk ketiga kalinya.

"Gue laper, kantin yuk!" ajak Ahna untuk kedua kalinya.

"Mau nungguin Bang Yoga dulu." Tolak Nesa sembari kembali duduk di kursinya, wajahnya masih setia memasang senyum kaku yang dipaksakan.

"Makan dulu." Ahna memaksa. Jelas saja, sejak kemarin lusa Nesa di PHP-in Yoga. Sampai Nesa melewatkan waktu makan siang, hanya untuk menunggu telpon dari si Yoga.

"Kalo maag lo kambuh, gimana?"

"Hmm..."

"Gimana?" tanya Lana kesal. Kalau boleh jujur, sekarang cacing cacing di perutnya sudah pada berontak minta  makan.

"Nitip, yaa, nasi ayam sebungkus." Pinta Nesa sambil memasang wajah seperti anak kucing yang sedang minta susu.

"Gak pantes lo pake tampang kaya gitu." Celetuk Lana jujur.

Tampang preman kayak Nesa memang tak pantas memakai wajah melas. Kadang Lana berpikir, kok bisa Yoga suka sama Nesa? Jelas-jelas Nesa tidak doyan pakai make up, tampangnya preman-able, dan sedikitpun tak punya sisi feminin.

Apa mungkin ini yang disebut cinta tak pandang bulu?

Ting...kriiingg...ting...

Secepat kilat Nesa mengambil handphone-nya yang tergeletak di atas meja.

"Bang Yoga!" pekiknya penuh semangat. Senyum bahagia sekaligus penuh kemenangan dia tunjukkan pada kedua sahabatnya.

"Doi gue telpon, gue pergi dulu. Dada baybay...." kata Nesa menyombongkan diri.

"Songong Lo!" teriak Lana.

"Biarin aja, udah dua minggu nggak ditelpon doi. Maklum pejuang LDR."
Jelas Ahna gak peduli. Lalu ia beranjak pergi ke kantin.

Sendirian? Sudah biasa.

*****














spam" author:
Dianggurin readers-nim:'D
Kalo Author maunya di Apelin:)
Kalo udah 'sah' ya readers-nim;)
Jangan lupa tinggalkan jejak
Kritik dan saran sangat dibutuhkan ♥️ gomawo ♥

Nikah Yuk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang