Ingatlah bahwa, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin.
Bahkan kebahagiaan.
Jika Tuhan berkehendak, dalam sekejap dapat sirna. Namun dalam sekejap pula dapat mendatangkan senyuman yang bermakna !
Enjoy!
* NoJaplakClub:)
Maaf sebelumnya kalau cerita ini jelek atau ngga jelas gitu. Soalnya aku juga baru tahap belajar.Jadi kalau ada saran dan kritik, komen,likes, and subgribe. Lah kek apaan gt.
🍁🍁🍁
Lanjut lagi yukk,,Happy reading :)
Bukan Rahma namanya kalau liat cowok cakep ngga dideketin.
Ngga punya malu? Punya sih, tapi dia engga munafik.
Lebih parah memendam rasa sendiri, terus sakit hati juga sendiri.
Kenapa bisa bilang kek gt. Karna author pernah ngalamin:(
🍁🍁🍁
Pagi-pagi sekali dia harus bangun karena tidak mau terlambat untuk kedua kalinya.
Masa iya, anak baru buat masalah! ya ngga perfect- lah nanti.
Walaupun dia anaknya urakan, suka berantem, tapi dia patuh dan displin selama dia sekolah. Tapi entah jika masa SMA ini.
Jam menunjukkan pukul 06:00 WIB, dia dengan semangatnya menuruni tangga dan bertemu dengan mamanya di dapur.
"Selamat pagi mama sayang" Rahma menuju dapur dan mengecup kening orang tersayangnya itu.
"Pagi sayang, udah mau berangkat? Sarapan dulu ya! Mama buatin masakan yang Ama suka." Jangan ditanya, mamanya Rahma sangat menyayangi dirinya. Ya iyalah namanya juga orang tua.
"Iya ma Ama sarapan dulu kog. Nanti mama pulang jam berapa?" Tanya Rahma sambil mengambil nasi dan sayur kesukaannya.
"Malam sayang, kamu dirumahkan sama kakak kamu! Kamu takut? "
"Dih,,ya enggalah ma. Ama. takut? Adanya juga kakak yang takut!" ucap Rahma seolah jijik.
Mereka berdua tertawa bersama.
"Yakali babang takut, bisa aja lu curut!" Suara itu dari atas, ternyata orang yang sedang dibicarakan sudah bangun.
"Eh Rama, masa adiknya dipanggil curut" Tawa mereka pecah menggema di seluruh ruangan.
Kebahagiaan yang setiap detik memiliki makna yang berarti.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini mama Lina, Rama sama Rahma:)
🍁🍁🍁
Rahma hidup bertiga dengan Mama dan kakaknya.
Mamanya bernama Lina Ayu Nindya. Sedangkan kakaknya bernama Rama Marcel Wijaya. Ayahnya meninggal 2 tahun lalu saat pulang dari Korea, beliau jatuh dari pesawat dan akhirnya meninggal. Nama ayahnya yaitu Marcel Wijaya.
