dari kecil aku dipanggil si lidah pahit, bukan karena aku bisa membuat apapun menjadi batu tapi apapun yang aku katakan pasti kenyataan saat itu juga
maka dari itu aku tidak boleh marah atau kesal pada orang lain, dan tanpa sengaja aku menyumpahi mereka
----
"hei......teman-teman lihatlah anak kampung baru datang ke sekolah, lihat baju seragam bekas yang dia pakai dan lihat-lihat wajahnya yang mengerikan pasti mirip dengan orang tuanya"
"heh, kalo ada ngomong itu tatap matanya" "wah dasar miskin, pantas saja ayahmu meninggalkan mu" "iya ibunya sangat jelek dapet anak yang mirip monster pula"
"aku harap mulut kalian sobek dan tidak bisa lagi seperti semula" dan tidak lama kemudian terdengar suara jeritan