Saat di sekolah aku pribadi yang ceria, hangat, suka tersenyum, dan sering menjadi tempat tampungan untuk teman-temanku berbagi cerita
Aku sering menjadi bahan lelucon temanku yang mungkin orang lain akan berkata bahwa itu lelucon yang berlebihan
Mereka pikir aku tertawa dan tersenyum itu karna aku menyukainya, dan senang akan hal itu
Mereka pikir aku tidak sakit hati karnanya tapi faktanya dalam kegelapan ku manangis, bingung ku harus memanggil siapa
Setelahnya aku harus kembali menjadi diriku yang ceria, orang lain tidak boleh ada tau apalagi orangtuaku
Suatu hari saat aku ingin menjawab pertanya seorang guru dikelas, teman satu kelompok ku berkata "kau diam saja, jika kau berbicara kau hanya mempermalukan kelompok ini" setelahnya aku diam
Dan terus diam
Sampai akhirnya aku memasang noose pada leherku agar terlihat lebih indah, aku bercermin memandang diriku dan mengatakan "sampai jumpa dunia"
pojok story
ada kalanya kita harus tau batasan saat akan bercanda atau berkata, karena mungkin apa yang kamu lakukan itu menyakiti perasaan orang lain
