Rutinitas Jeno setiap pagi atau baru habis bangun tidur. Langsung keluar rumah dengan secangkir kopi susu di tangan. Belum cuci muka, apa lagi mandi, celana pendek selutut dan kaos oblong membalut tubuhnya. Rambutnya masih kusut, matanya yang sipit sekarang jadi terlihat lebib kecil karena belum terbuka sepenuhnya.
Jeno duduk di teras, ponsel sudah berada di tangannya yang bebas tidak memegang cangkir, ia bersiap jadi netizen penyebar kebencian menggunakan akun fake. Kalau pakai akun aslinya bisa jadi masalah besar, apa lagi Jeno cukup terkenal di internet, karena wajah gantengnya.
Penyebar kebencian atau yang hobi war di internet, memang kebanyakan orang pengangguran dan jomblo seperti Jeno. Tapi jarang yang wajahnya ganteng seperti Jeno, jadi Jeno sedikit terselamatkan karena wajahnya.
Sedang asik mencari-cari lapak yang pas untuk membuat keributan, pandangan Jeno teralih dari layar ponselnya, karena mendengar namanya dipanggil.
Ia terkejut melihat Kamila sudah berdiri di depan gerbang rumahnya sembari tersenyum lebar.
'Mantap, pagi-pagi udah dikasih senyuman manis aja.' Batin Jeno.
Jeno akhirnya beranjak berdiri sesudah meletakan cangkir kopi serta ponselnya di lantai.
Jeno berjalan ke gerbang dan membukanya. Kamila terlihat sudah rapih.
"Ada apa?" tanya Jeno sambil senyum.
"Mau ngembaliin piring." Kata Kamila sembari menyodorkan piring milik rumah Jeno, dan ada isinya berupa kue bolu gulung.
"Wahh... tapi kok pakek diisi segala? Jadi ngerepotin." Kata Jeno.
"Enggak kok. Saya emang suka bikin kue, jadi gak keberatan sama sekali."
"Ih idaman banget deh." Ceplos Jeno tanpa sadar. "Eh, ehehe. Lupain aja kata-kata aku yang tadi. Btw mau kemana pagi-pagi?"
"Mau kerja. Kamu sendiri gak kerja?"
Jeno seolah jadi disamber gledek mendengar pertanyaan Kamila.
"Eungg... nanti siang. Emang kamu kerja apa?"
"Aku punya toko kue." Balas Kamila.
"Wah pengusaha? Hebattt." Puji Jeno.
Jeno memuji sekaligus merasa malu pada dirinya sendiri.
"Udah gede toko kuenya?" tanya Jeno basa-basi.
"Alhamdulillah." Balas Kamila sembari tersenyum.
'Pasti udah gede banget usahanya. Dia kayaknya udah jadi Bos besar, orang penampilannya rapih banget.'
"Kapan-kapan mampir aja, entar saya kasih diskon." Kata Kamila.
"Ahh gak usah. Tapi pengen deh kesana, mau dianter gak? Biar aku sekalian mau sarapan disana aja." Kata Jeno.
"Ah gak usah, saya mau dianter sama Kakak, dia sekalian mau berangkat kerja juga soalnya." Kata Kamila.
"Kakaknya kerja apa?" tanya Jeno.
"Guru dance."
"Ooh, kayaknya keluarga kamu reiligius ya? Tapi dance gak papa?"
"Ya gak papalah, asal bukan dance sexy aja." Kata Kamila diselingi kekehan. "Ya udah kalok gitu saya permisi dulu ya? Udah hampir telat."

KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah | Jeno. L ✅
FanfictionTentang Jeno yang mau hijrah, dari yang ngidolain Aw Karin jadi ngidolain Nissa Sya'ban. Tapi Aw Karinnya malah makin cantik. °start. 13.12.18