04

115 20 8
                                    

"Yama pulang"

"Oh Tuan Yamada. Selamat datang" kata seorang pelayan lalu mengambil alih tas dari punggung Yamada.

"Where's Mom?"

"Nyonya barusan saja pergi menuju pasar bersama dengan 2 pelayan lagi"

"Oh ok. Nanti kalo Mom sudah sampai, beritahu aku" kata Yamada sambil berjalan menuju kamarnya

Didalam kamar, Yamada langsung membaringkan badannya diatas kasur yang berukuran king size.

"Dia kenapa sih? Kok geer banget?" gumamnya.

Yang dimaksud 'dia' itu adalah Chinen. Ya, Yamada sekarang lagi memikirkan Chinen.

"Tapi kalau dilihat lihat.....manis juga ya" gumam Yamada dan tiba tiba dia langsung nampar nampar pipinya.

"Ah Fak. Njer, ngapain gue mikirin dia coba? Ck" kesal Yamada lalu dia beranjak dari kasurnya menuju meja riasnya.

"Tapi, dia kok aneh bet sih sifatnya" gumam Yamada sambil menyisir rambutnya menggunakan tangannya.

"Eh, tapi gue ganteng juga ya. Tapi kenapa sifat dia ke gue begitu?" tanya Yamada kedirinya sendiri.

"Arghhh! Kenapa jadi mikirin dia sih?!"

"Kring..kring" suara telepon Yamada tiba tiba berbunyi. Yamada langsung mengambil ponselnya yang ada di kasurnya lalu melihat siapa yang menghubunginya.

"Ck," gumamnya sedikit kesal

"Hm?" tanya Yamada langsung

"Mama mana? Teleponnya kok ga aktif?" tanya abangnya Yamada diseberang sana

"Mama pergi ke pasar. Dah ah" jawab Yamada sambil mematikan sambungan ponsel secara sepihak.

Yamada berjalan keliar kamarnya dan mengambil kunci motor yang tadinya diletakkan di gantungan kunci.

"Anda mau kemana tuan?" tanya pelayan Yamada

"Pergi. Sebentar saja. Aku mau jalan jalan nyari udara segar" jawab Yamada sambil keluar dari pintu rumah dan berjalan kearah motornya yang terparkir rapi.

Yamada menyalakan motornya lalu mengendarainya kearah luar pagar rumahnya yang besar.

Yamada mengendarai motornya kesembarang arah. Tak tau tujuan. Dia hanya mengendarai motornya kearah mana tangannya membelokkan stank motornya.

"Chinen" gumam Yamada tiba tiba

Tanpa angin tanpa sebab, Yamada memanggil nama Chinen. Padahal Chinen tak ada disekitarnya.

"Ah fak! Dia terus yang di pala gue" kesal Yamada sambil memberhentikan motornya di pinggir jalan.

"Tapi dia manis" gumam Yamada lagi. "Ah! Apaan sih?!" kesal Yamada sambil mengacak ngacak rambutnya.

"Weh! Kalo berhentiin motor tuh jangan sembarangan. Ganggu pejalan kaki aja" kesal seorang perempuan yang tiba tiba berdiri dibelakang Yamada.

Yamada membalikkan arah pandangnya dan dia terkejut. Begitu pula dengan perempuan itu.

"Chinen kan?" tanya Yamada memastikan

"Ha? Elo?" tanya Chinen ga nyelo

"Yeh, santai lah" jawab Yamada

Chinen menatap Yamada malas, lalu Chinen berjalan melewati Yamada begitu saja.

"Eh tunggu" panggil Yamada

Chinen tak memperdulikan Yamada. Dia tetap jalan kedepan.

"Yeh nih bocah" kata Yamada sambil menyalakan lagi motornya. Mengejar Chinen tanpa sebab dan akibat.

Preman itu Jodohku? (Slow Update!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang