" Bukannya bosan untuk hidup tetapi hidup yang membosankan " -fayra
Namaku fayra, saat itu aku masih SMP mungkin berumur 12 tahun. Sesuatu terjadi, kejadian itu membuat ku bisa melihat makhluk ghaib, tak ada yang mau menerima kelebihan itu selain orangtuaku.
teman temanku?? , mereka menjauhiku,tak ada yang mau berteman denganku. Siapa yang tahan dengan kesendirian ini, aku lelah hidup seperti ini, beban sosial dan indigo terpikul di pundakku, terasa sangat berat .
Dan akhirnya aku pun mengambil jalan pintas dengan pindah sekolah, pada awalnya, mereka mau berkenalan denganku, tetapi setelah tau bahwa ada sesuatu yang aneh dengan diriku, mereka menjauh, sama seperti orang orang di sekolahku yang dulu, pikirku aku telah melakukan hal yang benar , dan bodohnya aku tetap mengambil jalan pintas yang dulu untuk pindah, tak terhitung sudah berapa kali aku pindah sekolah, hingga akhirnya aku telah muak dengan hidup ini, dan bertahanlah jalan yang kupilih.
Di suatu malam dengan iringan hujan, disinilah aku bertemu dengan seftia rimah terlihat dari nametag sekolahnya, saat berteduh dari hujan yang kian deras di depan toko coffe yang tutup. Aku pun menghampirinya dengan menatap heran kepadanya.
Auranya berbeda dengan kebanyakan orang, seperti berwarna putih bercampur hitam itulah auranya tidak pernah aku melihat aura yang seperti ini.
" Napa lu.. Aneh "ucapnya
" Sekolah di mana?? "
" Aduh lu tu jadi orang jangan suka basa basi "
" Maksudnya ?? "
" Udah tau seragam sekolah kita sama, masih nanya dimana gua sekolah, kebangetan dah aneh lu "
Aku bahkan tidak sadar bahwa seragam kami sama, karna aku hanya fokus dengan auranya.
" Jangan melamun woyy " teriaknya di telingaku
" Siapa juga yang melamun "
" Hujannya masih deras aja "
" Iya "" Ih sapa yang ngomong sama lu dah "
" Kirain "" Eh kok gua merinding ya ngerasa kek disini tu banyak orangnya gitu "
" Gak kok, gak ada apa apa "
" Sok tau banget sih lu "
Tiba tiba ada seorang anak laki laki menghampirinya.
" Rim.... "(dengan wajah bahagia)
" Lu ngapain kesini sih "
" Aku bawain payung "
" Bawa berapa?? "
" Dua dong kamu kan gak suka berbagi payung jadi buat kamu satu buat aku satu "
" Salah yang bener itu aku satu cewe ini satu (nunjuk aku ) "" Lah aku gimana "
" Be a gentelman dong, hujanan sono "
" Gak usah aku tidak apa apa " ucapku
" Gak usah muna lu, gua bantuin juga, nih (menyodorkan payung) "
"makas...." belum sempat bilang terimakasih mereka sudah pergi duluan.
•
••
•
•Hello,manteman... Makasih udah mau baca ❤❤
Jangan lupa di like dan comment😘😘
Tencu.... 😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
MATA KEGELAPAN
TerrorKelebihan yang dimiliki fayra setelah mengalami cedera mata karena terkena sejata tumpul