بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Saat hati telah mantap memilih, banyak rintangan takdir yang terus menghalangi. Lika-liku kehidupan, kini telah menjelmakan diriku sebagai gadis penuh tantangan. Mungkin bagimu aku pernah gagal. Namun, dalam benak sekalipun kata 'gagal' sudah kumusnahkan dalam kosakata harian pembangkit semangat hidupku.
Dulu aku pernah mencoba untuk gagal. Impian akan angan-angan yang ingin kuraih, telah raib begitu saja dengan sebuah kritikan dari seseorang. Mungkin bagimu aku terlalu naif. Namun, bagi seorang gadis seperti diriku, kata 'naif' merupakan sifat alami yang tumbuh dalam diri ini tanpa disangka munafik.
Aku tahu, ketika suatu pilihan dipilih, maka siapapun yang memilih, harus bersiap terpilih sebagai orang yang menerima segala konsekuensi dari pilihannya.
Dan aku berjuang untuk itu. Berjuang untuk mempertahankan pilihanku demi mendapatkan keridhaan dari Sang Pencipta. Perjuanganku menuju ridha-Nya, telah membuatku mengorbankan segalanya termasuk hati ini.
Inilah pahit manisnya kehidupan yang telah aku jalani. Tidak ada seorangpun yang tahu segala kesedihan yang telah kupendam selama ini. Kesedihanku akan kehilangannya, pedihnya hati ketika berpisah, sesaknya dada karena api cemburu yang terbakar, dan deritanya batin karena semua kesedihan yang telah aku nikmati bersama airmata.
Bagimu semua itu adalah lelucon yang sudah ku setting untuk mendapatkan perhatian publik agar mengasihaniku. Dan jujur, mengharap belas kasih adalah sebuah pantangan keras dalam kamus hidupku.
Aku memilih diam. Aku memilih memendam semuanya sampai kau tahu bahwa diriku tak pernah sebercanda itu untuk melakoni sebuah drama lawas.
Bagimu, aku ini munafik bukan? Ya, kuakui diriku ini munafik. Aku terlalu munafik hingga menampilkan dua sisiku yang berbeda. Tapi, aku tidak semunafik dia yang telah mengaku teman, namun ternyata lawan. Kemunafikanku adalah gadis periang yang selalu membuat semua orang bahagia, ternyata menyimpan banyak luka. Ya, aku munafik. Aku munafik karena tidak ingin kau tahu kedukaanku.
Jujur, aku lelah dengan semua ini. Dalam setiap sepertiga malamku, untaian doa terus mengalir dari bibirku ini yang telah kelu mengharap kepastian.
Aku Aisyah Khansa Almahyra, gadis periang dengan menyimpan sejuta kesedihan. Inilah kisah hidupku yang terlalu banyak kepahitan.
"Allah...
Kuingin Kau mendengar setiap rintihan luka yang kualami".12 April 2017
-----0-----
Terima kasih telah membaca:):)
Tetap utamakan beribadah yaa♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Bersedih...
SpiritualTentang seorang gadis, Yang bertahan hidup dengan segala kesedihannya. Tentang seorang gadis, Yang bercerita dengan kalimat puitisnya. Tentang seorang gadis, Yang memberikan bahagianya untuk orang lain. Cerita ini berkisah tentang pahit manisnya keh...