"I-itu benar... ja-jadi... tolong lepaskan aku..." Taehyung memejamkan matanya berusaha untuk menghentikan sensasi hangat yang dirasakan oleh tubuhnya. Yaーjika ada laki-laki yang menyentuhnya, sesuatu yang bergejolak seolah otomatis mendorong dari dalam tubuhnya.
Jungkook menelan ludahnya. Mukanya bersemu menatap wajah namja honey blonde yang begitu sexy dan sensual. Ah, ternyata bukan hanya kakaknya ya yang disugi pemandangan semacam ini?
"Ini... menarik, Taehyung-hyung," manik Jungkook berbinar cerah.
"Hah?" Taehyung menurunkan sebelah alisnya.
"Apa ini sebuah penyakit? Atau mungkin genetik?"
"Akuー... tidak akan menjawabmu."
Jungkook menggembungkan pipinya dan mencengkram Taehyung semakin kuat, "Kalau kau tidak menjawab, aku tidak akan melepaskanmu."
"H-hei, kau menyebalkan," Taehyung memutar manik hazelnya malas dan menghembuskan napasnya, "G-genetik, ya? Mungkin saja... T-tubuhku selalu merasa aneh jika ada lelaki yang menyentuhku, jadi selama ini aku menghindari sentuhan..."
"Apa... itu mulai terjadi beberapa tahun yang lalu?" terka Jungkook.
"Sepertinya...? Bagaimana bisa kau tahu?"
Wajah namja kelinci itu berubah menjadi senang, senyuman polosnya lebar sekali. Maniknya berbinar menatap Taehyung lurus. Oh, ya. Jungkook sangat senang karena ia sudah mendapatkan jawabannya mengapa Taehyung selalu menjauhinya beberapa tahun ini. Bukan karena Taehyung membencinya, melainkan karena takut tersentuh olehnya, bukan?
"Apa? Mengapa... kau tersenyum?" Taehyung bertanya, tangannya masih agak bergetar.
"Ahahaha, tak apa hyung. Aku hanya senang sekali karena sesuatu~" Jungkook meletakkan kepalanya di atas bahu Taehyung dan mengendus aromanya.
Muka pemuda cantik itu merona. Tubuhnya semakin bergetar dan kakinya melemas, "Jungーkook... sekarang t-tolong lepaskan aku... Aku sudah tak kuat..."
Jungkook membuka matanya ketika Taehyung bersuara. Si pemilik rambut coklat tua itu menyipitkan matanya dan mengarah kearah adik kecil Taehyung yang menonjol di balik celana seragamnya.
"Oh, tampaknya dia tak nyaman, Tae-hyungie~" Senyuman Jungkook melebar seraya tangan isengnya itu mengelus milik si Kim dengan gerakan yang teramat pelan.
"A-ahhhーj-jangan..."
Suara erotis itu membuat Jungkook menelan salivanya. Tidak bisa. Jungkook tidak bisa berpikir waras jika sudah seperti ini. Jungkook pun menarik sabuk yang dikenakan Taehyung dan menurunkan resletingnya, membuat namja cantik itu kembali merona.
"J-jungkook... A-apa yang kau..." Taehyung menoleh ke bawah seraya mencengkram erat kedua bahu Jungkook, menahan bobot tubuhnya.
"Ssst, biarkan aku menyentuhmu... sebentar saja..." Jungkook menyelipkan tangannya diantara celana dan boxer yang dikenakan Taehyung, mengelus miliknya yang sudah basah dengan gerakan perlahan yang menyiksa.
Jungkook menikmati setiap inci wajah Taehyung. Ah, sekarang dia merasa impas dengan kakaknya. Dengan begini, bukan hanya Jeon Jimin yang menatap wajah tak berdaya lelaki cantik ini, bukan?
"Kau selalu bereaksi dengan siapapun yang kau sentuh, ya?"
Taehyung menggigit bawah bibirnya dan mengangguk pasrah dengan wajah super memerahnya. Jungkook menghela napasnya tepat di dekat daun telinga pria cantik tersebut, "Hmmm, begitu ya~"
"B-baiklah. Serius, Kook. Kーkau harus menghentikan ini..." ujar Taehyung dengan napasnya yang tak teratur.
Jungkook tersenyum tipis. Tangannya yang lain memasuki seragam sang hyung, perlahan mengelus kulit halus itu yang membuat tubuh Taehyung bergetar semakin hebat.
"K... kook-ah~ J-jangan... nmmmm..."
Jungkook menggerakkan jemarinya. Ia mengelus nipple lelaki itu dan sesekali menariknya, membuat wajah Taehyung semakin merona.
"Ahhh... t-tidak, Kook... H-hentika...nnn," Tubuh Taehyung itu sensitif sekali. Jungkook dapat merasakannya karena kejantanan lelaki itu tampak tak kuat dengan sentuhan kecilnya.
Air mata Taehyung berjatuhan. Rasanya memalukan jika tubuhnya dimainkan oleh adik sahabatnya sendiri. Taehyung memeluk tubuh Jungkook dengan erat, meletakkan kepalanya di atas bahu lelaki itu, "Kook- hiks... A-aku... already..."
"Tidak apa. You can cum, hyungie..."
"Lepaskan..." Taehyung menarik tangan Jungkook yang berada di kejantanannnya. Namun, Jungkook tak melepaskan tangannyaーmembuat Taehyung yang mengeluarkan cairan kenikmatannya mengotori tangan Jungkook.
"Ahhh..."
Taehyung malu berat. Ia menyandarkan kepalanya di atas dada bidang Jungkook dengan wajah yang super memerah dan penuh air mata.
"Taehyung-hyung..." Jungkook mencakup pipi Taehyung dengan tangannya yang lain. Manik hazel Taehyung bertemu dengan lensa obsidian Jungkook yang penuh arti.
Jungkook mendekat kearah wajah sexy itu. Bibir mereka bertemu, berpautan. Jungkook memasukkan lidahnya ke dalam mulut lelaki itu, menusuk dengan dalam hingga Taehyung merasa sangat sesak.
Di tengan ciuman mereka, Taehyung mendorong bahu Jungkook dengan sangat kuatーmembuat saliva mereka terputus dan si namja kelinci itu reflek melepaskan jarak mereka.
"Hei, Jungkook," Taehyung menarik kerah baju Jungkook dan mengadu kepala keduanya.
"Awww!" Jungkook reflek memegangi kepalanya, dan di saat itu Taehyung berlari menjauh.
"T-taehyung-hyung, t-tunggu!"
"Kau tidak bisa seenaknya kepada tubuhku, dasar bocah!!!" Taehyung berteriak dan menuruni anak tanggaーkemudian bunyi pintu terdengar, Taehyung keluar dari rumah.
Jungkook masih memegangi kepalanya yang perih dan pening. Astaga, mengapa Taehyung tega membenturkan kepalanya sendiri?! Itu sakit sekali, gila!
"Hahhh..." Jungkook menghembuskan napasnya dan melirik kearah telapak tangannya yang kotor akibat kegiatan barusan. Jika dipikir-pikir, sudah lama sekali Jeon Jungkook tak menyentuh seseorang...
Dia tak pernah berpacaran dengan gadis. Dan yang ia ingat, dulu pertama kali Jeon Jungkook tahu tentang hal-hal mesum adalah ketika ia menduduki kelas enam sekolah dasar. Teman-temannya itu memberitahu bagaimana cara membuat hickey di leher seseorang.
Oh, ya. Jungkook ingat sekarang. Dulu jantungnya berdebar sekali ketika mendengar hal itu. Ia menjadi sangat antusias. Sampai-sampai, saat pulang sekolah ia melihat Taehyung si kawan kakaknya itu tertidur di atas sofanya...
Jungkook mendekat. Ia menghisap dan menggigit halus leher jenjang lelaki cantik itu yang tengah terlelapーmeninggalkan bekas kissmark yang tak pernah Jungkook lupakan dalam hidupnya.
Ah, ya.
"Taehyung-hyung pasti tak pernah tahu soal itu..." gumam Jungkook.
• • •
"Hahー? Taehyung?" Jimin menepuk pundak sahabatnya sekali ketika mereka bertemu di depan gerbang.
Taehyung melirik sahabatnya itu dengan napas yang beraturan karena ia baru saja berlari kencang. Ia mencoba untuk tenang, menetralisir warna merah di wajahnya, "A... apa?"
"Harusnya aku yang bertanya. Ada apa? Mengapa kau keluar? Bukankah tadi di sekolah kau bilang kau mau belajar bersamaku?" Jimin mengeluarkan runtutan pertanyaannya.
"Ah... tidak. Ibuku baru saja mengubungiku, dia butuh bantuanku untuk belanja bahan makan malamーjadi, ya..."
"Baiklah, hati-hati di jalan."
"Hmmm," Taehyung merespons singkat dan melambaikan tangannya, sebelum akhirnya berjalan menjauhi sahabat baiknya itu.
Jimin menghela napasnya melihat tingkah sahabatnya itu. Terkadang Jimin memang tidak memahaminya. Lagipula, mengapa wajah lelaki itu memerah... ah? Jangan-jangan Jungkook yang melakukannya, ya?
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Pinup Touch《KookV Fanfiction》
FanfictionJeon Jungkook adalah lelaki cenggeng yang tumbuh menjadi seorang dominan, bertemu dengan Kim Taehyung yang 'sangat sensitif' jika kulitnya disentuh oleh lelaki siapapun. ~~~~~ ⚠️BL story 🔞Mature content! ~Inspirased by MICHINOKU Atami's manga.