06 - Truth or dare

47 5 0
                                    

Author POV

Tak lama kemudian mereka sampai didepan rumah Chandra, lalu turun dari mobil. Brian sudah berada di depan pintu dan berniat untuk mengetuk pintu tetapi Kaindra langsung membuka pintunya tanpa izin.

"Masuk aja kali, gak usah ketuk dulu percuma, si Chandra mah paling males kedepan cuma buat bukain pintu."ucap Kaindra lalu menuntun Brian masuk ke dalam.

Saat mereka sudah sampai di kamar Chandra, mereka melihat Chandra dan Arzan berantem karena Chandra sedang mengajarkan sebuah materi tadi di kelas, tetapi Arzan tidak percaya yang ada di pikirannya itu adalah ajaran sesat baginya. Namun, Chandra tetap yakin kalau yang ia ajarkan sudah benar.

"Ah, masa sih kaya gini? tadi gua liat Brian ngejelasinnya gak kaya gini."

"Bener ini!! Gak percaya amat sama temen sihh!!" ucap Chandra teriak sambil jarinya menunjuk-nunjuk ke kertas.

Gak nyantai amat si bapak,hahaha.

"Tapi gua gak percaya, ahh udah lah mending tunggu Brian aja, diajarin sama lu mah sesat!" ucap Arzan sambil melipatkan tangannya di dadanya.

"Yaudah terserah! kalo ada apa-apa minta bantuan ke gua, awas aja gua liatin!!"

"Woi kenapa pada berantem?" Ucap Kaindra lalu Chandra dan arzan langsung melihat ke arah Kaindra dan Brian yang berada di depan pintu.

"Akhirnya kalian dateng juga" ucap arzan lalu menghampiri mereka.

"Bagus deh jadi gua bisa belajar dengan benar cara yg benar bukan cara yg sesat" lanjutnya dengan menekankan kalimat sesat sambil melihat ke arah Chandra lalu dibalas dengan tatapan mengerikan Chandra.

"sini sini brian." ajak Arzan sambil menuntun lengan Brian.

"Awas caplang, ngapain disini. Nyempitin ruangan aja." ucap Arzan lagi, tangannya sambil mengusir-ngusir Chandra.

Chandra yang melihat perlakuan Arzan yang tidak tahu diri, sontak menatap sinis kepadanya.

Kaindra dan Brian langsung duduk di karpet yang berada di samping kasur yang sudah di penuhi buku-buku pelajaran.

Setelah itu mereka membuka buku masing-masing, saling bertanya, mengerjakan pertanyaan, mengoreksi jawaban masing-masing. Tak terasa waktu sudah 2 jam, Kaindra,Brian,Chandra dan Arzan sudah merasa lelah dan penat.

"Ah, gue keluar dulu ya. Mau ambil makan sama minum." Ucap Chandra berjalan keluar dari kamar.

"Bawain kesini ya Chan." sahut Arzan sambil mengambil handphone yang terletak di kasur.

Tak lama kemudian, Chandra sudah kembali ke kamar dengan membawa banyak makanan dan 4 buah minuman. Mereka langsung mengambil makanan dan meminum minumannya, kegiatan tersebut hanya sebentar. Mereka menyibukkan diri dengan handpone dan mendengarkan musik menggunakan Headseat, kecuali Brian tidak melakukan apa-apa ia hanya melamun seperti ada pikiran di kepalanya.

Arzan yang dari tadi sibuk mengetik di handphonenya, tiba-tiba ia mengalihkan pandangan ke arah Brian. Ia melihat Brian melamun sambil tangannya mencabut-cabuti benang karpet. Tiba-tiba ia mendeketi Brian, tangannya mulai mengangkat dan..

"Yak!! Kenapa kau tertawa hah? Tidak ada yg lucu !!" Bentak brian sambil memegang dadanya dan bibirnya melakukan pout. Arzan hanya tertawa karena ia berhasil mengaggetkan Brian.

 Arzan hanya tertawa karena ia berhasil mengaggetkan Brian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You're My Destiny [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang