07 - Ceritanya nganterin pulang.

29 3 0
                                    

Setelah insiden itu terjadi, Brian memutuskan meninggalkan dapur. Ia ingin pulang dan sudah tidak ada mood lagi.

"lu si chan,kalau ketawa kontrol napa, udah tau dia baperan." ucap Arzan berbisik kepada Chandra saat Brian meninggalkan dapur.

"Apasih dah, salah mulu gua. gitu aja ngambek, childish amat sih." jawabnya sambil menyilangkan tangannya di dada.

Saat Brian sudah berada di ambang pintu dan membukanya ia tiba-tiba diam dan menggaruk kepalanya.

"Nah kan, mau pulang gimana? masih hujan gitu." sahut Arzan dari arah dapur.

"Bodo, gua nunggu taksi aja."ucapnya sambil menoleh lalu pandangannya lurus kembali ke depan.

"Mana ada taksi jam segini?" sahut Kaindra juga.
"Udah sini makan dulu,bagi dua sama gua." lanjutnya.

Brian hanya diam, seperti tidak mendengarkan ajakan Kaindra.

Arzan langsung menghampiri Brian yang dari tadi tidak ada respon karna ajakan Kaindra tadi. Ia langsung menarik tangan Brian ke dapur.

"Udah sini lu duduk." ujar Arzan.

Brian hanya cemberut dan menatap Chandra dengan ekspresi sebal. Chandra yang merasa di tatap seperti itu, ia. membalasnya dengan tatapan jutek tetapi ia mengalihkan pandangannya kembali pada mie yang ia masak.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya makanan pun jadi, mereka menempatkan mie yang berada di panci ke piring. Mengaduk mie dengan bumbu yang sudah di sajikan.

Tiba-tiba Kaindra menyerahkan makanannya ke Brian, ia pun mendongak dan mengangkat alisnya dengan raut muka penuh tanya.

"Berdua sama gua makannya, bagi dua." ucap Kaindra sambil tangannya menggerak-gerakan angka dua di selingi senyuman manisnya itu.

Brian meresponnya dengan tatapan biasa saja, lalu Kaindra duduk disebelahnya dan menempatkan piringnya di tengah agar Brian bisa kebagian juga.

Saat Brian makan, Kaindra memperhatikan Brian terus, entah ada apa Kaindra ini sampai begitu, dirinya yang merasa di tatap oleh Kaindra ia pun menoleh bentar lalu ia fokus kembali makan, entahlah fokus atau tidak yang pasti ia merasa baper di tatap seperti itu.

Tiba-tiba BRAKKK terdengar dari meja makan, Chandra mengebrak meja berkali-kali.

"Ah, panas banget njir, minum mana dah." ucapnya sambil mencari-cari minum, padahal minumannya terlentak di depannya.

"Zan, mana minum sih panas banget nih elah." lanjutnya dengan bertanya ke Arzan sambil terus menerus menggebrak meja.

"Rusuh lu mah Chan, itu depan lu ga keliatan?" ucap Arzan sambil geleng2 kepala.

"Ah iyaya, burem soalnya depan gua." ucapnya sambil melihat ke arah kaindra.

SINDIRR TEROSSS PAKKK. AYOK JANGAN KASIH KENDOR.

Setelah makan malam selesai, mereka pun membereskan alat makan ke tempat cuci piring. Siapa yang mencuci piring? ah sudah di tebak, siapa lagi kalau bukan tuan rumah.

Karena merasa kekenyangan Brian sepertinya mulai mengantuk, ia terus menerus menguap dan matanya mulai memerah.

Karena merasa kekenyangan Brian sepertinya mulai mengantuk, ia terus menerus menguap dan matanya mulai memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You're My Destiny [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang