Katanya hari ini tanggal 7 Agustus 2018

5 0 0
                                    

Selamat siang menjelang sore. Saat ini pukul 15.53 waktu indonesia bagian barat, dan aku masih terjerembab pada zona nyaman melingkupi sekitarku. Ruangan yang tidak begitu besar berisi tempat tidur single, buku-buku, kipas angin, tumpukan pakaian, laptop menyala, dan sebagainya. Aku tidur dengan keadaan tengkurap sedang menulis sesuatu yang tidak penting, ditemani dengan berbagai barang diatas kasurku. Suasana sore yang tidak cerah tidak juga mendung, mungkin berawan. terasa sangat nyaman, ditambah dentingan piano karya Chopin Nocturne Op.9 No.1 yang sedari tadi kuputar ulang pada laptop yang menyala.

Aneh rasanya, aku ingin menulis segalanya. tidak peduli sebarapa buruk guratan tangan ini, tidak peduli berapa banyak diksi yang salah dalam kalimat ini. Aku hanya mencoba menghindari kekosongan pada zona nyaman itu. Karna jika semakin dalam bisa jadi aku berubah menjadi seorang pujangga. Tunggu, ralat. kata yang digaris bawahi ternyata berlebihan. Mungkin aku hanya ingin menyampaikan sesuatu yang terpendam dalam hati dan pikiranku, dalam emosional dan spiritualku, dalam jiwa dan ragaku. Menumpahkan gundah gulanaku dalam sepenggal kata. 

Lebih baik aku menulis dan mencurahkannya daripada aku menambah beban seseorang, yang belum tentu orang itu lebih baik dari diriku. Jangan ganggu. Bukan, Bukan begitu. Maksudku mungkin orang itu punya masalah lain, jika aku menceritakan keadaanku bisa saja aku hanyalah beban. Cukup. Aku hanya ingin bercerita tentang apa yang kupikirkan selama ini. Tentang aku, diriku, sikapku, perasaanku, segalanya tentang sudut pandangku. Tentang seseorang, temanku, keluargaku, bahkan orang lain yang bukan siapa siapa diriku. tentang sekitarku, alam, angin, hujan, hingga badai sekalipun. Tak perlu mengerti jika kau tidaklah mengerti. Biar aku saja yang memahaminya.

Ketidakwarasanku ada pada setelah lembar kertas ini. hari demi hari hingga tahun, begitu ahli menyembunyikan diri. Semua rahasiaku tertuang disetiap kiasan, seperti majas mungkin. Baiklah mungkin inilah saatnya. Saat yang tidak tepat tetapi harus ku sampaikan. Ketika ia hidup dalam diriku. Membawaku jauh, membuatku terperangkap. Seolah diriku bukanlah aku.

Tariklah,

Tutuplah,

Tidak sembunyi tapi dibatasi,

Buatlah dinding tinggi besar sekuat beton,

Kuncilah rapat dengan lapisan baja,

Jika perlu buatlah pola yang amat sulit,

Mundurlah,

Menjauhlah,

Tarik dirimu kedalam tapi jangan sampai terjatuh,

Tutuplah matamu,

 jika kau merasa takut,

Diamlah,

Jika kau mulai menggila,

Lalu,

Tamat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

synaisthimatikí ypercheílisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang