Happy reading
.
.
.Aku berjalan menuju penginapan yang di pesan oleh kakashi lewat kantor tadi pagi. Setiap pejalanan menuju penginapan, tak henti-hentinya aku tersenyum melihat bunga tulip yang tumbuh begitu indah. Bahkan, aku sampai terkejut karena ada bunga tulip yang berwarna hitam dan tidak di afukan lagi kemahalan dan kelangkaannya. Dalam hati, ingin sekali aku memetik bunga tulip berwarna hitam itu. Karena aku tau, hanya bunga tulip hitamlah yang di sukai sasuke. Hanya itu yang aku tau.
Ku buka pintu kamar penginapan yang di pesankan kakashi. Segera aku kunci pintu dan berlari menerjang kasur yang menanti untuk aku tiduri. Ahh, nyaman sekali. Sampai rasanya aku malas untuk mengerjakan apa-apa.
Tanpa sadar, aku langsung menutup mataku dan berpetualang di dalam mimpiku tanpa mempedulikan kenyamanan karrna memakai pakaian yang aku pakai saat ini..
.
.Matahari masuk melalui celah-celah gorden yang tidak tertutup rapi. Dengan malas, segeraku bangunkan tubuhku untuk memulai aktivitasku dan tujuan ku ke kota osaka ini.
Selesai aku mandi, beres-beres penginapan, dan sarapan, aku memutuskan untuk berjalan-jalan menikmati pemandangan osaka, dan juga karena aku akan diam di osaka selama kurang lebih satu atau dua bulan, sebaiknya aku memasak sendiri. Lebih irit juga jika aku memasak sendiri dari pada membeli makanan setiap pagi.
Langsung saja tanpa basa-basi, aku goes sepedaku menuju mini market terdekat.Angin melewati wajahku dan membuat rambutku bergoyang tak tau arah. Perasaan sejuk dan tenang menyambutku pagi ini. Tak lupa juga, lagu dari handset ku yang menambah hariku semakin ceria. Pagi di osaka ini, sangatlah sempurna.
Sesampainya aku di mini market. Segera aku mencari bahan-bahan yang ada di list belanjaanku. Aku terlalu khusu mencari bahan-bahan yang aku perlukan, sampai-sampai aku menabrak orang yang sedang asik memilih tomat.
Tomat yang dia bawa jatuh berserakan. Segera aku meminta maaf tanpa melihat orang tersebut dan membantu orang tersebut. Setelah selesai menaruh tomat itu kedalam keranjang, segera aku lihat dan meminta maaf kepada orang yang aku tabrak barusan."sa, sakura?".
"apakan kita pernah bertemu?? aa, ahh dari pada itu. Maafkan aku, aku tidak sengaja menabrakmu tadi". Ucapku bersalah.
"tidak apa-apa. Lagian salahku juga yang menghalangi jalan". Ucapnya.
"anoo, apakah kita pernah bertemu?". Merasa penasaran katena dia menyebut namaku tadi.
"kau lupa? Ahh, sudah lama juga. Ini aku, gara. The firts love in your live". Ucapnya sambil menepuk kepalaku.
"gara? Emm, gara gara gara. AHHH, GARA!! Sejak kapan kau tinggal di osaka?!! Dan aku ingatkan, kau bukan the firts love kuu!!". Teriaku karena terkejut.
"Sttt". Sambil menutup mulutku dengan telunjuknya "kebiasaanmu tidak berubah ya, selalu suka teriak-teriak jika terkejut. Aku pindah ke osaka saat ayah di pindahkan kantornya ke pusat osaka. Dan kau? Sedang apa di sini??". Lajutnya.
"sebuah misi dari kakashi baaakaa". Ucapku malas.
"ahh, kau masih menjadi samurai di jaman modren begini? Kenapa tidak ambil alih saja pekerjaanmu menjadi penembak jitu".
"sudah aku lakukan".
"lalu?".
"aku sudah menguasai semua senjata, kecuali panahan. Argh, susah sekali".
"whoooww... Keren. Tapi, dalam panahan kau selalu payah ya..hahhaa". Ejeknya. "ah, aku sedang buru-buru. Sepertinya kita lanjut lain kali. Bye, aku ke kasir duluan ya sakura". Sambungnya.
"ahh ya, bye".
Gara, sudah makin tinggi dan mempesona ya. Wajar saja jika aku tidak mengenalinya. Pasti banyak wanita yang mengantri untuk mencoba masuk kedalam hatinya.
Selesai dari mini market, aku keluar mengambil sepeda dan memasukan belanjaanku kedalam keranjang yang ada d sepeda.
Ku orong sepedaku. Aku tidak ada niat untuk menaikinya. Sama sekali tidak ada. Entahlah kenapa. Yang pasti aku sedang tidak mood.
Dua puluh menit aku mendorong sepedaku. Tak terasa peluh sudah membanjiri sebagian tubuhku. Akupun memutuskan untuk duduk di sebuah kursi yang ada di taman. Tapi, seseorang menabraku dan membuat aku terjatuh kebelakang sambil memeluknya.
"ups, maafkan aku ka". Ucapnya sambil membantuku berdiri dengan tangannya yang masih kecil.
"aah, tidak apa2. Memang sedang apa sampai lari terbirit-birit sepeperti itu dek?". Tanyaku penasaran.
"aku di kejar ayahku. Menakutkan! Aku lari dulu ya kaa. Bye bye". Ucapnya sambil belari.
"aaa. Hati-hati, awas jatuhh!". Teriaku kawatir.
Anak itu lucu sekali. Rambutnya berwarna biru, dan matanya juga sehitam malam. Seperti tidak asing. Tapi, siapa ya? Tidak mungkin kan jika anak itu adalah anaknya.
.
.
."sasuke?".
Hiiiiii... Nih haruka dateng lanjutin fanfic. Maaf ya lg sibuk kuliah :'(
Maaf jika banyak typo2 terkutuqs :'(
(。’▽’。)♡ bye bye

KAMU SEDANG MEMBACA
my enemy, i love you
Fanfictionsakura adalah seorang samurai dari konoha yang terkenal sangat lincah dan cantik. pada suatu hari, dia tersesat saat menjalankan tugasnya yaitu mencari sasuke. musuh bebuyutannya semasa sekolah sekaligus cinta pertamanya. sasuke adalah samurai yang...