PAGI YG CERAH

6 0 0
                                    

Chapter 3

Pagi tiba aku terbangun dari tidurku
Aku membereskan kasurku lalu aku bergegas mandi setelah selesai mandi aku siap² untuk jogging posisiku berada di lantai atas aku melihat kebawah Joo sedang menunggu ku disana dengan hedset di telinganya aku segera bergegas turun

"Hey Joo" aku melambaikan tangan

"Hey Sung selamat pagi" dia mengucapkan selamat pagi kepadaku hatiku seperti berbunga bunga dibuatnya

"Pagi juga" aku tersenyum lebar kepadanya dia membalas senyuman yg tak kalah manisnya dengan ku
Tidak lama setelah itu aku pun berlari meninggalkan Joo rupanya dia mengejarku

"Sung tunggu " dia berlari mengejarku
Akhirnya dia berhasil menangkapku

" kena kau sekarang, kau gk bisa lari lagi dari ku" padahal tujuan ku dan dia lari pagi tapi dia malah menangkapku yg sedang lari dasar aneh

"kita ini lagi jogging kenapa kamu nangkap aku dasar aneh" aku mulai emosi dibuatnya

"iya iya maafkan aku aku pikir kamu mau kabur dariku" bertemu dengan dia saja aku sudah bahagia mana mungkin aku meninggalkan nya bodoh saja jika aku seperti itu

"tenang jangan membuat dirimu panik aku gk ninggalin kok" raut wajah Joo seketika memerah seperti menahan senyum

"wajahmu seperti kepiting rebus" aku lari seteleah meledek nya

"hey enak saja " dia mengejarku lagi aku lari secepat mungkin 2 x lebih cepat darinya

" hey kamu mantan pelari sprin ya cepat sekali lari mu" sepertinya dia mulai kelelahan cowok pemberani dan cool itu ternyata lemah juga kalau berlari

Setelah lari beberapa kilo meter aku lihat dia kelelahan mengejarku aku tidak tega aku mendekatinya lalu memberikan minum untuknya

"kamu pasti haus" aku menyodorkan minum ke mulutnya dia menenggak nya dengan lahap

"hah aku lelah sekali mengejarmu Sung" aku jadi merasa bersalah membuatnya lelah

"maafkan aku Joo aku pikir kamu cowok yg kuat ternyata kamu lemah kalau berlari" raut wajah Joo sangat kecut seperti nya dia tidak mau dibilang lemah dalam berlari

"Aku bisa buktikan aku ini kuat aku tadi memang sedang tidak fit" Joo berdiri lalu membela dirinya dia yakin kalau dia bisa

"ayo kita coba lari sprin" aku mengajak nya tanding lari sprin

"oke siapa takut" dia menaikan sebelah alisnya bersiap untuk lari

"satu, dua, tiigaaa" aku lari begitu cepat Joo tertinggal lagi oleh ku setelah beberapa meter aku berhenti kulihat wajah Joo begitu menahan lelah wajahnya memerah seperti kepiting rebus lagi

"haha kepiting rebus" aku mengejek nya dia sepertinya tidak marah denganku

"terserah kamu mau bilang aku apa aku menyerah kali ini" dia menyerah sambil duduk dilantai. Aku tidak tega aku menyodorkan minum lagi ke mulutnya dia menatap mataku dengan tajam aku tidak bisa berkedip menatap nya juga.

"uhuuukkk" aku terkejut aku menyodorkan minum hingga membuatnya tersedak

"maaf Oppa" aku tidak sadar memanggilnya oppa

"Oppa?" baru pertama ini aku mendengar mu memanggil ku Oppa haha tidak masalah panggil saja aku Oppa" dia tersenyum manis kepadaku aku juga tersenyum lebar

Aku kembali melanjutkan aktivitas ku dihari minggu cerah itu aku dan Joo jalan santai ki lihat Joo sangat tenang disamping ku

"Oppa, boleh gk aku meminta nomor telfon mu" aku memberanikan diri meminta nomor nya

"Boleh saja, sebentar" dia merogoh kantong celananya lalu membuka Hp nya, aku sudah siap menyalin nomornya di Hp ku

"+82 12 4444 8800" aku mengetik nomor nya dengan cepat aku sangat ahli dalam mengetik cepat

"cepat sekali jari mu" dia merhatikan jariku

"hmmm" aku tersenyum manis di hadapannya

"tandanya kalau aku chat kamu, jangan balas lama" aku tersenyum lagi mendengar nya berkata seperti itu

"tenang saja"aku meyakinkan diri

12:00
matahari sudah meninggi diatas kepala aku dan Joo aku duduk di bangku taman

"hufft gerah sekali" keringat bercucuran di dadaku

"gerah ya" Joo mengelap keringat ku dengan handuk dilehernya itu

"ayo kita pulang saja" Joo mengajak aku pulang ia menggandeng tanganku aku menatapnya begitu serius

"kenapa kamu natap aku seperti itu aku jadi takut" Joo bercanda denganku

"jangan takut, aku tidak buas" aku menjawabnya aku sedikit menahan tawa

"ohh kamu sudah jinak ya kalau denganku" 
aku membulatkan mata ku jujur aku mulai merasakan cinta datang didalam hatiku aku melihat dia membulatkan matanya juga apa dia mempunyai rasa yg sama denganku apa mungkin

01:00

Joo mengantarkan aku sampai depan rumahku kebetulan Ibuku ada dirumah Ibuku melihatku dan Joo Ibuku keluar

"siapa dia Sung? "Ibuku bertanya dan menatap Joo

" Perkenalkan aku Joo, aku bekerja tidak jauh dari tempat Sung bekerja" Joo menggenggam tangan ibuku, aku mulai legah karena Ibuku sudah kenalan dengan Joo

"Ayo silahkan masuk nak" Ibu mengajak Joo masuk namun Joo menolaknya

"Maaf Bu aku harus pulang" Sebelum pulang Joo berpamitan dengan Ibu dan aku

"Aku pulang Sung" dia melambaikan tangan aku membalasnya

"Dah hati-hati dijalan" aku mengeraskan suaraku

"baiklah" setelah itu dia bergegas pulang aku masih menatapnya dari kejauhan

Ibuku kembali bertanya

"Dimana rumah nya seperti nya dia begitu sibuk"

"rumah nya di sebrang sana gk jauh dari sini"
aku masuk ke rumah dan beristirahat

Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang