Spin Off ~ Seoul, Korea Selatan

34 4 7
                                    

Seoul, Korea Selatan

Ini adalah tahun pertama aku kehilangan yeoja chinguku, Park Sora. Aku telah menyelesaikan masa SMA-ku bersama dengan sahabat terbaikku, Lee Gikwang. Setiap hari dan hampir setahun ini aku menemani sahabatku itu ke rumah sakit untuk pemeriksaan mental dan kejiwaan. Aku tahu ia pasti sangat kehilangan keluarganya karena itu setiap hari aku selalu menemaninya agar ia tidak merasa sendirian.

Hari ini adalah jadwal Gikwang untuk cek kondisinya. Aku sudah menunggu di depan rumahnya dan tak lama ia sudah keluar. Setiap melihat wajah murungnya saat kami bertemu membuatku sakit hati. Sangat sakit...

"Kajja kita segera berangkat..." Aku merangkulnya dan membawanya ke mobilku.

Sepanjang perjalanan kami hanya berdiam diri saja. Sesekali aku meliriknya dan ia beberapa kali tampak menghela nafas berat. Aku bisa memaklumi bahwa ia sangat kehilangan tapi kalau begini terus ia tidak bisa menjalani hidupnya dengan bahagia dan terus menerus bersedih. Aku juga tidak tahu harus menghiburnya bagaimana lagi karena polisi sudah menutup penyelidikan mereka. Walaupun jasad mereka ditemukanpun, pasti sudah dalam keadaan membusuk atau apapun itu, aku tidak sanggup membahasnya lebih dalam.

Akhirnya kami sampai di rumah sakit. Setelah memarkirkan mobilku, aku mengantar Gikwang ke bagian kejiwaan. Setelah melakukan registrasi, tak butuh waktu lama Gikwang dipanggil oleh seorang suster untuk masuk ke ruangan dokter yang selama ini menangani Gikwang. Aku tidak menemaninya masuk ke dalam karena pastinya dokter butuh berbicara secara private dengan Gikwang.

Aku berjalan-jalan di sekitar rumah sakit. Apa benar Sora sudah tidak ada? Selama ini aku masih ragu bahwa Sora sudah tidak ada karena jasadnya sama sekali tidak ditemukan dan hanya ada ID Cardnya saja. Atau mungkin aku mulai sakit jiwa sekarang? Huft...kehilangan itu memang berat apalagi kehilangan untuk kedua kalinya.

Drrttt.....drrrt

Ponselku bergetar. Aku segera mengangkat telepon yang masuk. Dari eomma Sora...

"Doojoon-ssi...malam ini kau ada acara?"

"Sepertinya tidak ada eomoni. Memangnya ada apa?"

"Aku ingin mengajakmu makan malam bersama. Apa kau bisa? Sekalian juga kau ajak Gikwang."

"Baiklah eomoni, tidak masalah. Aku akan datang nanti..."

"Terima kasih Doojoon-ssi..."

Aku memutuskan sambungan teleponku. Selama setahun ini hubunganku dengan eomma Sora sangat baik sekali walaupun aku tahu mereka sangat sedih sekali kehilangan putri mereka. Sebagai gantinya mereka menganggapku seperti anak mereka sendiri karena itu aku memanggilnya eomoni. Lagipula Appa Sora sangat ingin anak laki-laki juga. Kadang saat hari libur, aku dan appa Sora keluar bersama untuk bermain sepak bola. Ah...andai Sora tahu, pasti dia akan sangat senang.

Sudah 45 menit, sepertinya aku harus kembali. Gikwang sudah selesai melakukan pemeriksaannya. Aku masuk ke dalam ruangan sang dokter untuk mengevaluasi keadaan Gikwang. Aku duduk di samping Gikwang yang terduduk dengan wajah datarnya.

"Keadaannya masih sama seperti minggu lalu, tidak ada perubahan. Ia butuh dukungan dari orang sekitarnya agar ia bisa melupakan kejadian yang membuatnya seperti ini. Saya tahu ia sangat terpukul dengan kejadian keluarganya karena itu saya memohon pada Anda untuk terus mendukungnya..." Tutur sang dokter.

"Baik dokter. Saya akan menyemangatinya selalu."

"Ajaklah ia melakukan apa yang dia sukai dan buat pikirannya lebih bersih."

"Baik dokter..."

Setelah itu kami keluar dari ruangan dokter kemudian berjalan ke lapangan parkir mobil. Aku menancapkan gas ke arah rumah Sora untuk memenuhi janjiku dengan eomma Sora.

TRUE LOVE WILL BORN AGAIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang