9

1.8K 55 1
                                    


Di pagi hari yang cerah ini dan secerah hati gadis yang sedang berjalan menyusuri lorong sekolah dengan bersenandung kecil sambil sesekali menyapa para murid yang sudah datang.

Dengan cepat dia menuju ke arah kantin di mana salah satu sahabatnya yang sering datang pagi dan sarapan atau bahkan tidur di sana

“Arta!” pekik Frandika yang baru sampai di hadapan Arta yang tengah tertidur pulas

“Leh kagak bangun ni anak” gumam Frandika sambil mencari cara untuk membangunkan Arta sahabatnya itu

“Aha!” teriak Frandika dengan cengiran khasnya

“Woi kebakaran woi kebakaran aaaaaa!!!!!!” teriak Frandika tepat di sebelah telinga Arta dan membuat Arta terkejut sampai jatuh dari tempat duduknya

“Bangsul!!” teriak Arta membuat Frandika menutup mulutnya sendiri karena kaget akan apa yang telah dia lakukan kepada sahabatnya tadi

“Sorry sorry Ta, gue gak sengaja bikin lu jatuh dari kursi hehehehe...” jawab Frandika di iringi oleh cengiran khasnya

“Aelah lu ganggu gue banget sih, apa an heh?” tanya Arta sambil mengontrol emosinya karna masih sangat pagi untuk memarahi sahabatnya ini

“Lu tidur jam berapa sih huh, ampe tidur di kantin?” tanya Frandika sambil membenarkan posisi duduknya

“Males banget gue di rumah, tuh bocah atu balik lagi risih gue” jawab Arta sambil membenarkan posisi duduknya

“Eh beneran dia pulang lagi gak salah denger gue bukannya mama lu udah ngelarang dia balik ya” tanya Frandika dengan ekspresi kaget sambil menopang dagunya pada kedua tangannya dan di balas anggukan oleh Arta

Flashback

Saat ini Arta sedang sibuk berkutit dengan laptop nya di meja belajar nya yang ada di dalam kamar  Arta dengan pelan

Tok tok tok...

“Gue boleh masuk gak” suara serak khas yang di miliki seorang laki laki yang kini tengah berdiri di depan kamar Adik tercintanya sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada sambil menatap Adiknya yang tengah menatapnya kaget dan langsung berubah dengan tatapan tajam seakan menyuruhnya pergi

“Gue boleh masuk” ulang laki laki itu

“ngapain lu kesini” tanya Arta dengan pandangan mengisyaratkan kalau dia sedang marah “Gue Cuma kangen sama mama,lu, dan kenangan rumah ini” kata laki laki itu sambil maju mendekat ke arah Arta dengan cepat Arta menjauh mundur dan langsung mendorong tubuh laki laki itu sampai laki laki itu mundur dan Arta menuju keluar dengan di ikuti laki laki itu

“Ma, ngapain dia disini?” tanya Arta sambil menunjuk wajah kakaknya saat mereka telah sampai di dapur tepat mama mereka sedang memasak makan malam

“Sayang, kamu harus sopan bagaimana pun dia kakak kamu” jawab Mama Arta sambil tersenyum lembut ke arah mereka berdua

“kakak, dia bukan kakak aku ma” jawab Arta dengan nada yang menandakan kalau dia sedang emosi

“Arta cukup, sampai kapan kamu akan begini, bagaimana pun juga dia kembaran kamu kakak kandung kamu, dia anak mama” bentak Mama Arta sambil menyudahi memasaknya

“Ma-“

“Cukup Arta mama gak mau kamu terus menerus menyalahkan kakak kamu dan kamu harus menerima kakak kamu di sini mulai sekarang dia akan di sini bersama kita” Ucap mama Arta yang memotong ucapan Arta dengan sedikit mengelus pucuk rambut Arta lembut

“Terserah!” jawab Arta sarkas sambil menepis tangan mama nya yang tadi tengah mengelus lembut rambutnya dan dia melenggang pergi menaiki tangga menuju kamarnya dan tanpa memperdulikan panggilan mama nya yang sedari tadi memanggil namanya dan dia menutup pintu dengan keras

My Ice PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang