16

510 20 0
                                    

Setiap orang pasti memiliki problem dalam hidupnya. Mulai dari masalah kecil, hingga masalah besar.
Bagaimana masalah terselesaikan, tergantung caramu menghadapinya.

Tak sedikit orang menganggap masalah adalah penderitaan hidupnya.
Tapi ada juga yg menganggapnya sebagai tantangan yg harus ditakhlukkan. Sehingga menjadika nya terus bangkit dan tetap bersemangat. Karna menurutnya, mengeluh hanya akan semakin melemahkan nya.

Yup. Tepat sekali.
Tidak ada masalah yg teratasi dengan hasil memuaskan apabila dihadapi dengan keluhan.

Masalah itu ada untuk diselesaikan, bukan untuk diratapi.

Seandainya kita lebih bijak, sebetulnya masalah dapat membantu mendewasakan dan menguatkan kita agar tidak mudah rapuh. Dan juga sebagai pelajaran untuk hari kedepannya, agar lebih bijak dalam mengambil langkah.

***

Perlahan, semakin hari, Semangat hidup Thania mulai terbentuk kembali. Tujuannya hanya satu. Ia tidak ingin keluarganya sedih melihatnya terpuruk. Jika selama ini Thania selalu menciptakan kesedihan bagi keluarga tercintanya, karena keterpurukannya yg berlarut larut, biarlah saat ini Thania menebus rasa bersalahnya. Dengan bangkit dan berjuang menjalani hidupnya. Entah sampai kapan Thania akan bertahan. Semoga saja tuhan melukiskan sedikit kebahagiaan padanya, sehingga ia bisa bertahan. Meski dirinya tidak dapat memikirkan kebahagiaan apa yg akan diterimanya. Karna baginya, keluarganyalh kebahagiaan nya. Dan mereka sudah tiada lagi di sisi Thania.

Huffttt... Memikirkannya saja membuat dada Thania sesak kembali.

***

Ting tong...

Seorang pria tampan di atas rata rata, bermata hijau keabu abuan itu, dengan sangat terpaksa bangun dari ranjang empuknya.
Dengan rambut acak acakan, muka kas bangun tidur namun malah semakin terlihat menggemaskan, belum lagi dada bidang dan perut sixpack nya yg membuatnya terlihat semakin menawan.

Ceklek

Pria itu tampak terkejut melihat siapa yg ada di hadapannya saat ini. Bahkan bibirnya sedikit ternganga seakan melihat keajaiban dunia.
Untung saja tidak ada orang lain selain wanita cantik di hadapannya ini yg melihat ekspresi bodohnya. Bisa rusak image nya sebagai cool boy yg terkenal sangat cuek, kaku dan berkharisma di sekolahnya.

"Pagi..."... Sapa wanita itu pelan bahkan terdengar ragu.

Bahkan matanya berkeliaran kemana mana asal tidak melihat pemandangan indah di depannya. Bagaimana tidak ? Di depannya ada seorang mostwanted boy di sekolahnya, yg digilai banyak wanita, sedang bertelanjang dada dengan mulut sedikit menganga yg malah menambah kesan ehm... seksinya. Ditambah lagi rambut acak acakan dan wajah khas bangun tidur semakin membuatnya terlihat menggemaskan.

Shit! Thania mengumpat dalam hati. Bisa bisanya ia memuja muja tetangganya ini. Thania menggeleng kan kepalanya ringan, berharap pikiran konyol nya segera musnah.

Melihat Thania yg salah tingkah, Luc tersenyum sangat tipis. Baru kali ini ia melihat tetangga cantiknya ini salah tingkah.
Lalu sesaat kemudian ia menetralkan wajahnya lalu berdehem sekali.

" ada apa Nia ?" tanyanya penasaran apa yg membawa tetangganya ini kemari. Tak biasanya.

Yah memang akhir2 ini keadaan Thania semakin membaik. Ia sudah mulai mau berbicara Walau hanya pada org tertentu dan itupun tidak terlalu banyak omong.

Dan semakin hari, mereka semakin dekat. Seperti perintah Azof. Luc harus bisa berteman baik dengan Thania dan membuat gadis itu nyaman di dekatnya. Supaya Luc lebih leluasa mengawasi dan menjaganya. Bahkan Luc harus rela sedikit merubah dirinya yg dingin, kaku dan sangat cuek itu. Namun itu dilakukannya hanya dengan Thania. Demi menjalankan tugasnya.

Awalnya memang Luc sedikit canggung, karna dia bukan tipe org yg mudah bergaul apalagi mendekati org lebih dulu. Terlebih, yg didekatinya adalah seorang wanita. Sungguh ini hal langka yg pernah dilakukan Luc.

Selama ini hidupnya hanya mengabdi pada Azof yg telah menyelamatkan hidupnya dari kerasnya hidup.
Bukan tanpa alasan Azof melakukannya. Ia bisa melihat ketangguhan Luc. Dan ia berniat menjadikannya sebagai anak buahnya. Dan terbukti. Luc selalu bisa membanggakan. Apalagi dengan otak cerdasnya yg selalu bisa diandalkan untuk melawan musuh.

"Emm...i.. ini sarapan buat lo." Thania menyodorkan bekal yg dibawanya dengan matanya yg bergerak gelisah karna gugup. Biar gimanapun, Thania adalah seorang wanita. Dia juga tidak biasa melihat perut sixpack pria selain kedua kakak nya dan juga papanya.

Luc gemas sendiri dibuatnya. Bahkan ia terkekeh geli melihat Thania yg gugup. Dia tidak menyangka kalau wanita yg dikenal sebagai cold girl ini bisa salah tingkah juga.

"Thank you baby. Tapi kamu harus menemani aku sarapan. Sepertinya akan lebih menyenangkan. " goda Luc .
Baru saja Thania akan menolak, namun terlambat karna Luc yg sudah menariknya masuk.

"Grish..." protes Thania.

"Yes baby ? " jawab Luc sambil mengedipkan sebelah matanya lalu tersenyum manis. Benar benar bukan dirinya sekali.

"Kamu tunggu disini. Aku mandi dulu. Okay " perintah Luc sambil mengacak rambut Thania yg sudah duduk di sofa ruang tamu. Lalu ia pergi ke kamar nya meninggalkan. Thania di ruang tamu.

30 menit kemudian, Luc turun dengan tampilan yg lebih fresh. Sangat tampan. Ah, Luc memang perfect. Bagaimanapun, dia tetap terlihat sangat memukau.

"Maaf membuatmu menunggu. Yuk " ajak Luc menarik lembut tangan Thania untuk di ajak ke meja makan.

Sebenarnya Thania tidak ingin sarapan. namun Luc dengan bibir seksinya itu, memaksanya untuk ikut sarapan dengannya.

"Wow. Nasi goreng buatan kamu bisa juga. Aku tidak menyangka kalau kamu bisa memasak." puji Luc setelah nasi goreng Thania menyentuh lidahnya.

Thania hanya tersenyum kecil. Ada sedikit kelegaan juga. Pasalnya, Thania tidak ahli dalam memasak. Ia hanya bisa memasak seadanya saja.

Mereka makan dalam hening. Luc terlihat lahap sekali menyantap nasi goreng telur buatan Thania. Thania jadi curiga, apa Luc kelaparan ? Pasalnya, nasi goreng ini biasa biasa saja. Tapi Luc seakan menikmati makanan Prancis di restoran mahal.

Thania mengangkat bahu acuh.

Setelah selesai makan, Thania berdiri hendak mengumpulkan piring kotor untuk dicuci.

"Kamu mau ngapain ?" tanya Luc menghentikan gerakan tangan Thania.

" mau cuci piringnya" jawab Thania seadanya.

Sesaat Luc mengangkat sebelah alisnya. Namun kemudian ia tersenyum cerah membuat Thania mengernyit heran.
Nih anak kesambet apaan deh ? Apa pengaruh micin yg ada di nasi goreng buatan Thania? Perasaan, tadi Thania tidak menaruh micin?!

"Kita cuci bareng ya?! Biar romantis " usul Luc sambil terus tersenyum.

Thania terheran heran. Ada apa dengan tetangga tampan nya ini ? Kok jadi receh gini ? Dimana sikap dinginnya biasa ? Bukannya dia biasanya kaku kek papan cucian ? Tapi kenapa tiba2 berubah jadi narsis gini ? Ya walaupun sikap Luc pada Thania lebih hangat dari pada ke org lain. Tapi tetap saja ini agak aneh. Luc tidak pernah sok manis seperti ini. Apa ia berubah jadi raja gombal ? Atau Memang ini adalah sifat aslinya ?

Fiuuhh...

Thania mengerjap ngerjap kaget. sejak tadi dia larut dalam lamunannya sambil memandamgi wajah tampan Luc.
Sampai hembusan hangat beraroma mint di wajahnya menyadarkan Thania dari lamunan panjangnya.
Thania mendadak salah tingkat tertangkap basah mandangi tetangga tampannya itu.

Lagi lagi Luc terkekeh geli sambil mencubit kecil pipi Thania gemas.

"sudah puas memandangi keindahan ciptaan Tuhan ini ? " goda Luc narsis.

Cih. Thania berdecih kesal. kenapa tetangganya ini jadi narsis gini ?

***

" Ketika aku terjatuh, aku akan bangkit dan melangkah kembali. Aku yakin jalanku tidak buntu. Pasti ada jalan lain atau ini hanyalah tikungan tajam yg harus ku lalui dengan hati hati. "

NathaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang