3. Masih Diragukan

31 4 0
                                    

"Awas saja kau ferguso, lihat nanti" -Vana

"Gue tau lo bisa, lo akan sengotot ini buat buktiin diri loe ke seseorang" -Aura kepada Vana

Happy Reading ❤❤

Sosialisasi dimulai dengan sangat riuh. Semua siswa kelas sepuluh terlihat antusias dengan acara tersebut.

Aula sekolah yang semula hanya bernuansa formal, disulap menjadi tempat yang menarik. Banyak aksesoris yang menunjukkan berbagai Ekskul.

Panggung di dalam yang awalnya biasa saja, kini sudah digelari karpet merah, dan dibelakangnya diberi spanduk tentang sosialisasi.

Acara pun dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara yang tidak lain adalah anggota OSIS.
Dan tidak lain adalah Riko.

Banyak sekali ekstrakulikuler yang ada di SMA Harapan. Mulai dari mading, jurnalistik, fotografi, kerohanian, tari, teater dan berbagai ekskul olahraga. Diantaranya ada futsal, basket, dan voli. Dan tentunya, yang paling ditunggu adalah kehadiran ekskul cheerleader dan basket.

Ibaratnya adalah cheerleader itu kumpulan cewek - cewek hits Harapan. Sedangkan basket adalah kumpulan cowok - cowok hits Harapan.
Tidak heran beberapa dari mereka mempunyai banyak penggemar di sekolah.

Kini giliran ekskul teater menampilkan persembahan teater singkat untuk presentasinya. Dengan tema "sad story" ala Siti Nurbaya yang dijodohkan, mereka beradu peran layaknya para artis dilayar kaca. Hanya saja, yang didepan mereka sekarang disiarkan secara langsung.

Tiba - tiba Aura meneriaki Vana "Van!! "

Vana terlonjak kaget, hingga menyenggol seseorang disampingnya.
"Anjir! Apaan? " tanyanya.

Aura membuat mimik wajahnya berubah murung dan sedih.
"Akkkkuuuu sakkit hattii, hatiku sakitt Van. Aku ditinggal pergi sama dia "

"Anjir apaan sih lo."

"Gimana, akting gue cocok ga? "

"Norak! "

Bukan, itu bukan suara vana. Itu suara seseorang yang ada didepan mereka. Sepertinya dia merasa tidak suka, karena mereka terlalu bising.

"Ckckckck, sukurin lu." kata Vana mengejek.

"Dah, diem aja lu."

****

Kemudian MC menyambut penampil selanjutnya dengan gaya yang sedikit lebay.

"Ladies and gentleman, let see the star of Harapan. Please Welcome, Basketball team!!"

Prokk prokk prokk prokk

Bagai pangeran bertemu dengan cinderella, setelah itu semua orang bertepuk tangan, riuh suara menggema di seluruh ruangan.

"Dasar bang Riko, lebay banget ngomongnya." umpat Vana pada Riko yang menjadi MC.

"Apaan Van? " tanya Aura.

"Gapapa. Hehe "

Musik berdentum keras didalam aula, suasananya persis seperti sedang berada di pertandingan bola basket sekarang.

Vana BanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang