👇 02 : Malam yang panas 👇

8.6K 469 53
                                    

Double up...enjoy it.

Serentak perhatian teman-temannya tertuju pada Bebi yang diantar keluarganya nan heboh itu.

Terutama pada Mami alaynya yang nangis bombay ketika ditarik Zaidan masuk ke mobilnya.

"Ck, ini drama queen banget ya!"desis salah satu temannya.

"Baby boy gitu loh. Masa lo kagak ngerti?!" Yang lain menimpali sinis.

"Gue dengar rumornya sih, sumpah gak tau separah ini! Tuh anak cocoknya masih TK deh!"

Dari kasak-kusuk penuh kemusrikan itu, timbullah niat jahat berjamaah.

"Hei gimana kalo kita bikin si baby boy dewasa instant?"

"Gimana cara?"

Mereka pun saling berbisik merencanakan sesuatu yang laknat.

Sementara itu Chiqita dan Xena sedang berbincang dengan Pak Kades tak jauh dari kumpulan anak SMA yang unyu-unyu itu.

"Jadi sebelum memulai proyek disini,  kami akan membenahi beberapa fasilitas yang ada demi kelancaran proses pengerjaan proyek kami. Pertama yang akan kami benahi adalah jalan.  Kami akan membuat jalan beraspal di beberapa titik yang sering dilalui Pak. Bagaimana menurut Bapak?"kata Chiqita lugas.

Pak Kades mengangguk senang.

"Kami nurut saja Bu. Kan semua demi kemajuan bersama toh. Semoga desa kami ini makin maju, tidak terbelakang seperti sekarang ini."

"Maaf Pak.  Yang kami dengar di desa ini tradisinya masih kuat banget ya. Menurut saya kok itu sesuatu yang positip," timpal Xena.

"Ya Bu. Karena masyarakat kami percaya sesuatu yang buruk bisa berakibat buruk pada kehidupan kami. Contohnya nih, desa kami tak mengenal istilah pacaran karena proses pacaran itu sering mengundang fitnah dan kejadian mesum."

"Lah trus kalo kawin gak pake pacaran?"tanya Chiqita heran.

"Nikah, Chi. Bukan kawin,"ralat Xena.

Chiqita udah usaha sih, tapi kadang lupa ngomongnya rada vulgar gitu.

Cewek itu nyengir kuda.

"Kami nikah gak pake pacaran Bu. Langsung dijodohin orang tua atau tetua desa."

"Tetua desa kerjaannya cari jodoh buat penduduknya ya?"

"Bukan begitu, sebenarnya tetua desa menikahkan pemuda pemudi yang tertangkap berbuat mesum.  Daripada mereka mengundang bencana bagi desa kami, terpaksa kami menikahkan mereka. Dan mereka tak boleh menolaknya."

Chiqita manggut-manggut, tapi dalam hati ia mencemooh kekolotan desa ini.

Pantasan gak bisa maju!

Tiba-tiba perhatian mereka terarah pada sekelompok anak SMA yang lagi bersendau gurau.

"Brondong, Chi. Lo gak tertarik modusin?"goda Xena berbisik pada Chiqita.

"Gak minat. Lo tau selera gue. Gue anti brondong, apalagi yang masih polos dan perjaka. Apa serunya main ama mereka? Yang ada ribet mesti momong dan ngebiayain mereka.  Mending ML ama yang bejat. Dah pasti enak dan gak ada beban!"cengir Chiqita.

"Dasar jalang!"ledek  Xena lirih.

Tentu saja Pak Kades gak mendengar percakapan laknat itu, dengan sopan ia berkata,

"Kebetulan kami sedang kedatangan tamu. Adik-adik SMA yang ingin mengamati kehidupan di perdesaan. Semoga kehadiran mereka tak menganggu ibu-ibu sekalian."

27. My Cute Hubby (Fin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang