1. Dosa

86 9 3
                                    

🍁Dosa🍁
Oleh : aprilioni00

Ada diantara kita yang pernah merasakan kegagalan. Pernah terjerumus dalam lubang yang gelap dan pengap. Sempat meronta dan berteriak namun tak ada yang mendengar, tak ada yang mengulurkan tangan untuk membantunya bangkit.

Ia menangis dalam gelap. Menyesali kesalahan yang mendatangkan petaka padanya. Tiada senyum dalam dunianya. Tak ada ruang tawa dalam setiap lembar harinya. Ia terkurung, dosa-dosa menjelma menjadi dinding yang membatasi dirinya dari kebahagian.

Dia mencari dan terus mencari cahaya dalam lubang itu. Sampai akhirnya ia terduduk. Mencoba tenang dalam kemelut yang ia ciptakan sendiri. Ia luruskan pikirannya. Dalam gelap, ia mencoba membaca apa yang dibutuhkan hatinya.

Sekarang, mungkin tak ada yang Sudi menolongnya. Bahkan menutup mata dan telinga untuknya. Tapi Allah tidak. Ia sadar, bahwa selama ini ia telah melupakan oleh siapa ia diciptakan.

Sujudlah ia dalam gelap. Menangis dan menyesali setiap dosa yang telah ia lakukan. Rasa malu, takut dan hina memenuhi jiwanya. Gemetar, bahkan kata tak banyak terucap dari bibirnya.

Seketika cahaya membukakan akalnya. Titik terang muncul di dalam pikirannya. Bukan, bukan tangan manusia yang ia butuhkan untuk bangkit. Tapi Pertolongan-Nya lah yang harus benar-benar ia genggam.

Dengan sekuat tenaga ia mengendalikan dirinya. Dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati, ia meminta pada-Nya ampunan, jalan terbaik, dan hidayah bagi dirinya.

Ia tersenyum di detik-detik berikutnya. Hati yang awalnya kosong, sempit dan sakit. Kini menjadi lapang, terang dan tenang.
Allah maha baik yang dengan mudah membolak-balikan hatinya. Ia sadar bahwa hanya kepada Allah lah semua hal bersandar.

Sejak hari itu, lubang semakin lama semakin dangkal, gelap semakin lama semakin memudar. Tiada tangan manusia, atau dirinya yang lemah ini yang mengubah semuanya. Akan tetapi Allah, Yang telah mendengar doanya.

Allah maha segalanya. Allah yang telah menentukan segalanya. Allah yang tidak akan meninggalkan hamba-Nya. Allah bahkan sangat merindukan taubat hamba-Nya. Tidak rindukkah kita pada sang pencipta? Pantaskah cinta , rindu, dan kasih kita, kita sandarkan pada mereka yang fana?
Semoga bisa menjadi sebuah renungan.

------

Bisikan IntuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang