Ok!
Sementara stop ngomongin soal diskon, kembali ke topik utama. Gaesss...! Percayalah, jangan pernah percaya dengan omongan lelaki yang belum sah jadi Mahram, sebab mereka rata-rata berdusta, jangan takut khilangan dia yang kamu sukai, karena belum tentu Dia sama dengan kita, belum tentu Dia yang MahaSegala-Nya menyukai dia atau siapapun yang kita suka.
Allah Subhanahu Wata'aala, dia sudah berjanji akan mengabulkan doa kita, asalkan hati kita 100% yakin, dan keyakinan hati kita pada-Nya tetap sama alias kadang-kadang percaya kadang-kadang tidak, tapi giliran doa lambat di Kabulkan kita sendiri yang uring-uringan, ah sudahlah... Para pembaca yang baik hati pasti tidak akan seperti itu, aku percaya kalian adalah manusia berhati tangguh, mampu melawan cobaan dan ujian dengan sejuta kemenangan dan kesuksezan hati.
Aamiin Yaa Rabbal 'aalamiin...
Kamu, yang masih dibawah umur! Please jangan sekali-kali mencoba diri kedalam hal yang sudah ditentukan sangat buruk akibatnya dengan disengaja, kalau bersedia, tolong jauhi dari sekarang apa-apa yang menurutmu sebenarnya adalah hal yang buruk.
Jaga usiamu dengan kesuksezan yang beriman.
Jangan pernah membiarkan diri bernafsu tinggi mengikuti keinginan para syaithan.
Karena kelak, jika kita lupa bertobat, semua akan menjadi berat, sebab kita sama skali tidak mampu menjadi kuat, yang ada kita hanya akan menjadi manusia paling melarat dunia wal akhirat.
Etttt... Cerita belum tamat, selama belum kiamat, insya Allah, dengan hormat, aku akan meneruskan kisah tertulis ini, walaupun slow next, gapapa yah! Yang penting hasilnya Barokah.
Next time, gud bay!?
KAMU SEDANG MEMBACA
TERTULIS KISAH (Kehidupan Setelah Menikah)
No FicciónIni cerita dibuat sesuai kisah nyata, yang aku alami sendiri. Setidaknya, kalau pembaca ada yang kebetulan membaca coretanku, terutama pembaca yang masih belia, biar sesikit memberi pesan, kalau hidup setelah menikah itu tidak semudah yang dipikirka...
