Tiga.

50 3 0
                                    

Kediri sangat terik hari ini. Laju pelan motor membawaku ke sebuah tempat nongkrong ngopi yang lumayan sejuk. Bersama teman pastinya, mereka telah lama menunggu di sebuah kedai yang baru saja buka minggu kemarin.
Tak terlalu besar memang, namun interior cukup menarik. Berbincang di selingi kopi dan juga sedikit kudapan, tak terasa hari sudah mulai sore. Waktunya untuk pulang dan merebahkan badan pada kasur ternyaman sambil menunggu waktu malam untuk bergegas pergi walau mungkin hanya untuk sekedar ngopi lagi. Memang hanya beginilah keseharianku di hari sabtu. Kadang pagi cukup dirumah dan malam keluar ngopi bersama kawan.

Langit mulai gelap. Aku dan motorku melaju menuju sebuah kedai dekat rumah yang sering aku datangi bersama kawan ku. Seperti biasa, cappucino menjadi teman paling nikmat untuk malam minggu ku. Sebentar mengecek hp untuk membalas pesan dari kawan, terseling untuk membuka sebentar whattsapp story. Ternyata kau ada di baris teratas. Kulihat dan ternyata kau sedang dengannya. Pria bertopi dan berjaket, nampak dalam whattsapp story mu dengan mode boomerang. Terlihat lengkungan indah senyummu bahagia malam itu. Menyenangkan mungkin jika aku jadi lelaki itu. Tapi aku ya aku, dia ya dia. Sebuah pilihan darimu untuk memilihnya menjadi pendamping setiamu. Yang kau sebut rumah saat hatimu merasa gundah ataupun resah.

LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang