Walau hanya sekali, bulan ingin terlihat bersinar di depan matahari.
Meskipun semua orang pun tahu, itu hanyalah sebatas imaji.
Hanya sebatas angan semu yang dinamakan mimpi.
Apa daya ia yang sinarnya tidak mampu bersaing dengan cantiknya gemerlap bintang.
Apa daya ia yang sinarnya redup ditelan gulita.
Bersinar?
Jangan bercanda.
Ia bahkan tidak memiliki sinarnya sendiri.
Menyedihkan, bukan?
23. 05. 2017.
Dari bulan,
Yang ingin terlihat bersinar di depan matahari.
Ekspresiku setelah membaca ulang tulisan ini :
*puk puk diri sendiri*
yang sabar ya, sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Things I Wanted to Say, but Never Did
PoetryDear, Tuan Matahari. Aku tahu kalau kamu nggak main wattpad. Maka dari itu, aku berharap kamu nggak akan membaca apa yang aku tulis disini. Tulisan ini dibuat sewaktu aku masih memakai seragam putih abu-abu. Jadi, ketika suatu saat kamu tidak sengaj...