Suasa kelas sekarang amat hening semua siswa sibuk memperhatikan Song Songsaenim guru -yang sedang menjelaskan teori .Guru muda yang terkenal paling mematikan di sekolah ini, tapi tolong jangan abaikan kecantikan guru muda itu bahkan Song Songsaenim digadang gadang mirip salah satu member Girlband terkenal korea. Hyuna Ex4minutes dengan bodygoals S~Line yang menggoda tentu nya.
Hana mengedarkan pandangan keseluruh bagian kelas dan seketika pandangan nya berhenti pada sosok yang ia cari-cari ,Park Chanyeol. Pria itu memilih duduk di bangku paling belakang kelas persis disebelah jendela bersama Oh Sehun, disusul Byun Baekhyun yang berada persis didepan bangku sehun. Dari yang Hana ketahui dari Nara, Ke-dua pria itu adalah sahabat karib Park Chanyeol.
Pria itu sedang fokus menatap ke luar jendela ,Hana menatapnya tanpa berkedip, lihat, bahkan dari jarak sejauh inipun Chanyeol benar benar kelihatan sangat tampan, Di mulai dari mata tajamnya yang sedang menatap tajam objek yang mungkin menurut Chanyeol lebih 'menarik' daripada menatap body S~Line milik Song Songsaenim. Hidung mancung yang terpahat sempurna dan terahir pandangang nya jatuh pada bibir pria itu .. Err kenapa tiba tiba pipi Hana memerah. dan tepat saat itu juga objek yang sedari tadi dipandangi Hana tiba tiba menoleh tepat kearah nya dan pandangan mereka bertemu .Hana gelagaban ia cepat cepat mengalihkan pandangan nya .Sial. dia tertangkap basah sedang memandangi nya.
Suara kapur dan papan tulis yang beradu itu masih membahana di kelas. Masih menjadi lagu utama di pagi menjelang siang ini. Terkadang suara lembut dari guru cantik nan seksi itu berubah menjadi teriakan Tatkala melihat salah saeorang muridnya tengah tidur mendengkur. suaranya masih lantang dan semangat meskipun 2 jam sudah terlewat. Tampaknya guru itu tak terlalu peduli dengan raut wajah muridnya. Seperti, tugasnya hanya mengajar dan menjelaskan jika murid tak mendengarkan itu bukan menjadi urusannya.
Hana berkali-kali sudah menguap menahan kantuknya. Pelajaran sejarah, siapa siswa disini yang tidak bosan dengan pelajaran itu? serasa di bacakan cerita dongeng penghantar tidur. Tangannya pun sudah terasa pegal menulis semua catatan yang di berikan guru itu dan betapa tidak beruntungnya dia masih ada setengah dari papan tulis yang belum ia pindahkan ke buku catatannya. Belajat dan berhasil itu prinsipnya, entah ia masih ingat atau tidak untuk sekarang ini.
Tidak banyak hal yang mampu menarik minat gadis itu, sehingga membuatnya lebih senang berkutat didunianya sendiri . Membayangkan Park Chanyeol sudah menjadi hobi barunya saat ini, dia tak akan banyak bicara jika bukan benar benar berhubungan dengan masalah Park Chanyeol, Hana mungkin tidak akan pernah berinteraksi secara sosial. Bahkan bisa dikatakan Hana tak punya banyak teman, Hanya Nara dan Nami orang yang benar benar bisa bergaul dengan Hana itupun karena mereka dulu berteman sejak bangku menengah pertama.
Dan Park Chanyeol ?Siapa yang tak kenal dengan Park Chanyeol? Berkebalikan dengan Hana , Chanyeol mungkin adalah siswa paling fenomenal disekolah itu bersama dengan ke-dua sahabat karibnya Oh Sehun Dan Byun Baekhyun, mereka bertiga 'sama' si idola para gadis . Tapi aura mereka bertiga tetaplah berbeda. Sehun dan Baekhyun memiliki sifat yang mudah bergaul dan ramah. Sedangkan Chanyeol ? Chanyeol seperti punya daya tarik tersendiri, pria dingin yang tampan, Chanyeol si pemilik suara bariton serak yang khas. Chanyeol si jenius, Chanyeol yang tak terkalahkan. Secara akademik, Chanyeol menempatkan namanya didaftar tertinggi. Selama ujian-ujian kecil disekolahnya, Chanyeol selalu nomer 1. Padahal pria itu tak pernah sekalipun nampak sedang belajar. Mungkin ini yang dimaksud dari devinisi 'sempurna' .Chanyeol adalah tipe ideal dari semua para gadis-gadis di sekolah ini.
Bel istirahat itu menggema di seluruh penjuru sekolah yang digadang gadang paling elit sekota Seoul Ruang kelas 1-F, hampir sepenuhnya kosong ditinggalkan penghuninya. Sebagian besar anak dikelas itu memilih untuk menghabiskan waktu kosongnya untuk bermain diluar kelas atau pergi keklub ekstrakulikuler sekolah. Hanya nampak beberapa anak yang sibuk dengan game dihandphone mereka dan soal-soal matematika yang membosankan. Sementara dilorong depan kelas, hilir mudik siswa dan guru dengan berbagai macam ekspresi.
Berbeda dengan suasana kantin yang riuh mendominasi. Tak urung lantang-lantang suara murid-murid yang tengah asik berbincang itu terdengar dari ruang sebelahnya. Seorang lelaki yang acuh tak acuh dengan keadaan di sekitarnya itu terlihat menikmati sebungkus roti isi keju berukuran sedang. Sembari berjalan malas, mata kuyu nya itu berusaha mengedar mencari letak pintu keluar kantin di tengah keramaian ini. sesekali ia menguap menahan kantuknya. Terhitung baru dua jam lamanya ia terlelap tidur semalam, dan pagi ini hampir satu setengah jam jika saja tak ada seorang gadis yang membangunkannya. Siapa lagi jika bukan Kim Hana.
Kakinya mulai melangkah keluar dari pelataran kantin sekolah itu. beberapa pasang mata gadis gadis itu bahkan menatapnya kagum.
Park Chanyeol , lelaki yang mirip dengan sifat sedingin es batu, selalu tak memperhatikan lingkungan sekitar, namun tampan. Siapa yang bisa mengabaikan ketampanan lelaki itu?Chanyeol menghela nafasnya.sedari tadi ia tak menemukan keberadaan Sehun dan Baekhyun dimana pun,
"Sial, kemana si kunyuk~kunyuk itu sekarang". Chanyeol mengedarkan pandangan keseluruh penjuru kantin,namun nihil mereka ber-dua tak nampak batang hidungnya.
Chanyeol seperti mendengar sayup sayup suara seseorang memanggilnya. Meski malas, Kepalanya tetap berputar, menoleh penuh kebelakang, kearah sekitar enam sampai delapan meter dari tempatnya berdiri. gadis itu, Kim Hana tengah berlari dan memanggil namanya.We were in love
We met and became a memory that can’t be erased
It was a commendable melodrama
A pretty good ending
That’s all I need
I loved you
The love scenario that we made
Now the lights are off
When you flip the last page
The curtains will quietly fall
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Teen FictionIni adalah kisah cinta yang rumit. Kau dan aku mungkin tidak ditakdirkan untuk bersama. Ketika Dia hadir dalam hidupmu, aku pun sadar kebahagianku pelan-pelan akan memudar. Dia melakukan semua yang ingin aku berikan padamu. Dan hari ini untuk yang k...