Lagi lagi Chanyeol mendengus kesal, Gadis itu seperti lem yang terus menerus menempel pada Chanyeol, Chanyeol memutar bola mata nya malas sejurus kemudian ia berjalan dengan langkah lebar menuju kelas nya.
Chanyeol merasa sedikit lega karena guru yang mengajar hari ini tidak masuk karena sakit, Dan tentu saja hal ini juga dimanfaatkan baik oleh Hana, Apalagi dua kunyuk yang biasanya berada di dekat Chanyeol itu tak nampak batang hidung nya sedari tadi, Ia ingat bahwa Sehun dan Baekhyun sedang berada diruang penyiaran karena ada rapat penting . Hana memulai aksinya , ia duduk di bangku milik Sehun persis disebelah Chanyeol .itu semakin mempermudah Hana ,memang sedari tadi ia perhatikan Chanyeol selalu sendiri. Hana mulai dengan mengajak berbicara, namun tak ada respon ,"Hei Park Chanyeol,, kau mendengarku tidak sih.." Hana mengerucutkan bibir nya.
sementara Chanyeol sendiri terlihat meletakan kepalanya yang bertumpu pada kedua tangannya yang terlipat diatas meja. Chanyeol sama sekali tak bergerak atau merespon gadis itu, siswa lain pun nampak sudah tak asing menyaksikan pemandangan seperti saat ini, karena hal ini terjadi hampir setiap hari nya, tolong garis bawahi, hampir setiap hari.
Merasa terus diabaikan Hana menyerah, dia menghela nafas kemudian kembali ketempat duduk nya dan mengambil sebuah buku dari dalam tas nya dan mulai menundukkan kepalanya membaca buku tebal yang tampaknya adalah sebuah novel fiksi.
Bel pertanda bahwa pelajaran hari ini telah usai akhirnya menggema di setiap sudut sekolahnya. Semua siswa-siswa yang berada di dalam kelas itu berbondong-bondong meninggalkan kelas mereka masing-masing.
Hana tersenyum simpul saat ia mendapati sebuah scene romantis di dalam buku bacaannya itu. Terlalu larut dalam dunia bacaannya ia bahkan hampir saja tak menyadari jika pelajaran sudah berahir . Ia memperhatikan sekelilingnya sudah kosong dan Chanyeol, pria itu juga sudah tak ada, sial, Hana lengah.
" Apa kau baru saja kehilangan tawananmu nona Kim ? shhh ceroboh sekali?" Nara dan Nami tibatiba muncul dari ballik pintu.
" Apa? Chanyeol? kemana dia ?" Hana kelabakan mencari sosok Chanyeol tapi nihil sosok yang ia cari sudah menghilang entah kemana.
" Chanyeol barusaja pergi dengan kedua kunyuk itu". kali ini Nami yang bersuara.
Hana mendengus pelan, Lantas ia menutup buku tebal tersebut. Memasukkannya ke dalam tasnya dan segera pulang kerumah.
Angin berhembus menerbangkan helai demi helai rambut Hana, sedangkan Hana hanya tersenyum sambil membenahi rambutnya meski terlihat ber ulang-ulang namun ia tak nampak bosan atau kesal .Ia justru semakin tersenyum menikmati udara segar malam hari ini .Hana melipat tangannya di dada mengadahkan kepala nya ke atas langit nampak cerah dengan jutaan bintang yang bertaburan dan sedetik kemudian bibir nya kembali tersenyum lebih lebar dari sebelumnya. Park Chanyeol. ya saat ini ia tengah memikirkan pria itu .pria yang ia kenal hampir beberapa bulan ini .pria yang mampu membuat dada nya bergemuruh hebat. Mungkin ini yang dinamakan 'Love First Sign' . Hana benar benar telah jatuh pada pesona lelaki itu saat pertemuan pertama kali mereka.
Hana mengulurkan tangannya ke atas ,Mengacungkan jarinya seakan menunjuk sesuatu di atas langit sana, Bersamaan itu tangannya mulai membentuk pola berbentuk hati diudara kemudian lagi lagi ia tersenyum.
Hana terkesiap ketika tiba tiba tubuhnya merasa lebih hangat.Tepatnya tubuhnya merasakan suatu benda yang kini menutupinya dan membuat tubuhnya menghangat.Ia menolehkan kepalanya sedikit untuk melihat sebuah selimut cukup tebal yang kini tersampir menutupi seluruh bahu dan punggungnya." Disini sangat dingin Hana kau bisa masuk angin jika terlalu lama diluar. Ayo masuk" Tau tau tuan Kim sudah berdiri di sebelah Hana.
"Ayah?. Terimakasih. begini lebih hangat"Hana Tersenyum." Sebentar ayah udara nya sangat segar apa ayah tidak merasakannya".
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Teen FictionIni adalah kisah cinta yang rumit. Kau dan aku mungkin tidak ditakdirkan untuk bersama. Ketika Dia hadir dalam hidupmu, aku pun sadar kebahagianku pelan-pelan akan memudar. Dia melakukan semua yang ingin aku berikan padamu. Dan hari ini untuk yang k...