Queenucy09
Part 4
"Baiklah, tapi kasih kokarde ku dulu!!!" Bila menerima permintaan Evan.
Evan setuju dan memberikan kokarde Bila, mereka pun pulang bersama. Sepanjang jalan suasana begitu kaku tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka, sehingga di persimpangan jalan tiba-tiba Evan memulai obrolan terlebih dahulu.
" Alamat lu dimana? Lurus atau gimana nih?" tanya Evan yang kebingungan .
"Lurus aja, aku tinggal di jalan Dr. Mohamad Hatta" ucap Bila singkat.
"Kamu sudah maafin aku kan?" tanya Evan lagi, bermaksud untuk mencairkan suasana. Namun hasilnya sia-sia, karena tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Bila, sepertinya Bila masih terlihat kesal dengan Evan.
Melihat sikap Bila yang masih dingin, membuat Evan memilih untuk diam saja. Evan takut nanti salah lagi, tak lama kemudian tiba-tiba terdengar suara dari Bila "Stop, stop,stop!! Rumah aku di depan." Evan pun mencekram rem tangannya secara mendadak dan menghentikan motor ninjanya itu di depan rumah berwarna ungu tua.
Tanpa basa-basi Bila langung turun dari motor Evan dan berterima kasih. Sebelum Bila melangkah memasuki perkarangan rumahnya, Evan memanggilnya dan meminta maaf lagi untuk yang ketiga kalinya. Membuat langkah kaki Bila terhenti dan melirik ke arah Evan yang sedang membuka helmnya.
"Bila gua minta maaf!!" ungkap Evan.
"Iya aku maafin, lain kali jangan menyalahkan orang lagi" setelah memberikan jawaban, Bila berlalu masuk kedalam rumahnya.
Mendengar pernyataan dari Bila, dia sudah mulai merasa lega. Evan menatap Bila dari belakang hingga benar-benar masuk kedalam rumah.
😆__________😆
"Assalamu'alaikum Bila, kamu lagi dimana? maaf ya tadi aku langsung pulang aja tanpa nungguin kamu dulu. Soalnya tadi ada acara di asrama, makanya aku cepat-cepat balik pulang." Jelas Dhia yang merasa sangat bersalah terhadap temannya itu.
"Wa'alaikum salam Dhia, aku sudah di rumah kok. Iya nggak papa, oh ya emang ada acara apa di asrama?" Jawab Bila yang masih sibuk menyiapkan atribut bakti buat besok.
"Syukurlah, iya nih ada acara penyambutan mahasiswa baru gitu. Seru deh, ini aja acaranya baru kelar, kocak abis. Makanya cepat-cepat pindah dong kesini, biar kita sebelah-belahan lagi kamarnya." Dhia begitu antusias menceritakan keseruan yang ada di asrama begitu detail, bermaksud buat merayu Bila juga.
"Wah seru tuh, aku rencananya sih habis bakti baru langsung pindah ke asrama."
"Ya udah, selamat malam ya. Aku mau nyiapin atribut buat besok juga, Assalamu'alaikum Bila." Dhia pun menyudahi pembicaraannya dan menutup telvon.
Ke esokan harinya , Langit masih terlihat gelap, angin pun bertiup kencang membuat suasana begitu dingin. Semua mahasiswa FKM sudah berbaris rapi di lapangan dengan atribut yang membingungkan dan mengundang tawa.
"Adek-adek semua, pasang atribut yang sudah kalian bawa!! Barang siapa yang tidak lengkap akan ada konsekuensi yang spesial dari kakak sendiri" Sorakkan kevin tari depan dengan microfonnya.
"Apa-apa saja atributnya???" sorak kevin penuh semangat.
"Tas karung, topi ember, dasi plastik dan gambar love di wajah" jawab semua mahasiswa baru dengan serentak.
😉____________😉
Di kantin Dhia tampak sibuk menulis isi pesan dan kesan tugas dari panitia, dia bingung apa yang harus dia tulis.
"Apa ya, yang aku tulis, aku rasa nggak ada yang berkesan sama sekali?" Pikir Dhia dengan wajah melongo.
"Eh boleh duduk di sini nggak, soalnya tempat yang lain udah pada penuh." Ungkap cowok yang ada di depannya.
"Duduk aja" jawab Dhia sangat singkat.
"Itu pesan dan kesan itu ya? Gua boleh lihat punya lu nggak, Gua bingung mau bikinnya kayak apa." Sambil menunjuk kearah kertas pink yang berada di bawah telapak tangan Dhia.
"Iya, aku belum tulis apa-apa, masih kosong." Dhia menunjukkannya pada laki-laki itu.
"Oh iya-iya, kalo gitu gua pinjam pulpen lu bentar ya. Gua mau nulis juga."
Setelah diperbolehkan Dhia, laki-laki itu mengambil pulpennya dan langsung menuliskan sesuatu di atas kertas berwarna pink punyanya itu.
Tak lama kemudian terdengar bunyi deringan dari handphone Dhia, satu pesan masuk dari Shabila. Dua detik setelah membuka pesan dari Shabila, Dhia berpamitan pergi duluan sama cowok yang meminjam pulpennya tadi, karena terburu-buru membuat Dhia melupakan pulpen yang dipinjamkannya tadi.
"Nih pulpen si cewek tadi, Ah lupa gua!!" Ungkapnya yang baru menyadari bahwa pulpen yang dipakainya itu bukan miliknya.
"Gua simpan ajalah dulu mana tau ketemu lagi" harapan dalam benaknya.
..........Kira-kira siapa ya cowok sipeminjam pulpen itu??? Yuk lanjut ke Part 5 Selamat membaca dan Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Cinta
RomanceKisah cinta antara Evan dan Bila. Ketika Bila sudah mulai mencintai Evan , terjadi kesalahpahaman antara Dhia dan Evan. Membuat Bila menjauhi Evan. Situasi tersebut dimanfaatkan oleh Kevin untuk mendekati Bila. Melihat kedekatan Kelvin dan Bila mem...