Bag pack biru navy itu terseret mengikuti langkah kaki yang melangkah memasuki rumah. Wajahnya kusut. Rambutnya berantakan. Kentara sekali ia sedang letih. Baju kemejanya sudah tak terkancing lagi memamerkan kaos putih oblong yang dikenakannya.
Min Yoongi sudah lelah.
Sumpah serapah terus meluncur dari bibir tipisnya. Mengutuk Jung Hoseok yang tanpa dosa mengajukan namanya sebagai pelatih basket untuk adik tingkat yang baru mendaftarkan diri pada ekskul basket kampus. Sialnya. Dirinya tak bisa protes dan tak ada yang protes. Jadi siapa yang salah? Persetan. Bagi Yoongi, Jung Hoseok tetaplah bersalah. Melatih tanpa persiapan itu benar-benar merepotkan.
Ketika bongkahan pantatnya hampir menyentuh sofa, teriakan suara familiar menyapa indera pendengarannya.
"HYUUUNGIIEEE"
Yoongi kembali menegakkan tubuhnya. Helaan napas seberat beton ia luncurkan. Oh God ... Apa lagi ini?
"Hyungie! Taehyungie mengobrak-abrik tas ku!"
Yang menjadi tersangka langsung menampakkan diri plus wajah paniknya. Yoongi itu menyeramkan kalau sudah menyangkut 'hukum-menghukum'. Taehyung melirik tas sekolah Jungkook yang masih di tenteng oleh pemiliknya. Semakin panik. Sebuah amplop putih mengintip dari dalam sana. Gawat kalau Yoongi hyung sampai melihatnya pikir Taehyung.
"Aku tidak melakukannya ... Hanya memeriksa sesuatu"
"Bohong! Aku lihat tadi Taehyungie menumpahkan semua isi tasku!"
"Tidak! Belek tuh di bersihin dulu!"
"Kok bawa-bawa belek?!"
"Karena kau salah lihat, aku tidak menumpahkan isi tasmu"
"Tidak! Taehyungie bohong jelas-jelas aku melihatnya sendiri. Kau mau ambil uangku ya?"
Taehyung melototkan matanya. Kesal karena Jungkook menuduhnya yang tidak-tidak.
"Siapa yang mau mengambil uangmu?! Aku juga punya uang"Jungkook mendengus "Tapi kau dapat dari Ibu"
"Yang penting itu uangku, aku tidak ada niat mengambil uang mu asal kau tau"
Yoongi memijat pelipisnya "Lalu kenapa kau mengobrak-abrik tas nya Jungkookie?"
"Memeriksa" ucap Taehyung ketus.
Sekali lagi Yoongi menghela napas meralat perkataannya. "Iya, kenapa kau memeriksa tas nya Jungkookie? Apa yang kau cari?"
Kedua obsidiannya digerakkan ke segala arah, menghindari tatapan Yoongi yang menuntut jawaban. Taehyung gelagapan. Alasan apa yang harus ia katakan?
"Itu ... Tadi ... " Taehyung menggaruk perutnya. Yoongi diam menyimak.
"Tadi aku, melihat ada kecoa masuk ke dalam tasnya Jungkookie, jadi aku memeriksanya"
"Kau berbohong Taehyungie. Tidak ada kecoa di dalam tasku"
"Sebelumnya memang tidak ada, tapi setelah itu ada waktu kau keluar kamar"
"Kelihatan banget bohongnya"
Taehyung mengerucut "Siapa yang bohong?!"
Yoongi memijat pangkal hidungnya. Ia merasa lelah dan pusing secara bersamaan. Tolong ingatkan Yoongi jika kedua adiknya ini sudah besar, bukan bocah lagi.
"Jim"
"Hmm"
Jimin yang kebetulan lewat langsung berhenti saat Yoongi memanggilnya. Jimin baru pulang, katanya ada kelas tambahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling
FanfictionKeseharian Yoongi dan ketiga adiknya. Yoongi || Jimin || Taehyung || Jungkook °09-02-19