Tiga ; Trend Wanita

272 32 5
                                    

Yakin tidak mau ikut?"

Jungkook sekilas melirik Taehyung yang mengangguk mantap sebagai jawaban. Berbeda dengan Jimin yang hanya diam, kentara sekali ia sedang kebingungan. Sejak Yoongi mengajukan ajakan pertama sampai yang ketiga kalinya, jawaban nya masih tetap sama, Taehyung yang mengangguk dan selebihnya hanya diam, membuat Yoongi menggeram di tempat.

Jungkook mengacak rambutnya frustasi, kenapa rasanya sesulit ini hanya untuk menerima ajakan dari Yoongi?

Ponsel ditangannya ia putar asal guna menetralisir kebingungan dan kegundahan dalam dirinya.

Ikut tidak ya? Tapi nanti ia sendiri yang ikut pergi? Yang lain?


Ikut?



Tidak?



Ikut?



Tidak?



Ikut?



Tidak?



Ikut sajalah ya.

Tapi, bagaimana jika kejadian dua Minggu yang lalu terulang lagi?

"Jimin?" Jimin tersentak dari lamunannya.

"Kau yakin tidak mau ikut?"

Di depan sana Yoongi menunggu jawaban. Jimin mengusap tengkuknya dan tersenyum kaku. Sial! Jika tidak ikut ia bisa kelaparan semalaman, tapi jika ikut ....

"Aku akan ikut jika salah satunya ada yang ikut pergi"

Yoongi mengangguk. Jungkook merasa ada peluang. Taehyung mendelik tak suka, tak ada satu pun yang ada di pihaknya.

"Jangan ikut Jim, Yoongi Hyung sedang menjalankan skenario nya"

"Skenario apa? Hyung hanya mengajak kalian makan diluar, apa itu salah?"

Sekarang Yoongi yang frustasi.

"Salah jika makannya diluar rumah"

Yoongi meniup tubuhnya yang mendadak terasa panas. "Kita hanya akan pergi makan Tae, dimana letak salahnya?"

"Kita akan makan di teras depan rumah kan? Seperti ajakan Hyung dua Minggu yang lalu? Aku tidak mau, apanya yang makan di luar" jelas Taehyung dalam mode ngambeknya.

Yoongi diam. Jungkook dan Jimin menatapnya dalam diam. Ada putaran buffering dalam otak Yoongi setelah mendengar kalimat Taehyung hingga ia sadar dan akhirnya ia terkekeh pelan.

"Kalian masih marah? Ayolah itu sudah lama"

"Tapi sakit nya masih membekas Hyung" cicit Jungkook.

Seperti sebuah video lama yang terputar kembali, ketiganya masih ingat dengan sangat jelas bagaimana bahagianya mereka saat Yoongi menawarkan mereka untuk makan diluar. Karena bung! Jarang-jarang Yoongi memberi mereka makan secara gratis, di restauran pula. Tapi kenyataan pahit lah yang harus mereka telan bulat-bulat.

Memang iya makan diluar seperti ajakannya Yoongi. Dalam artian bisa jadi mereka makan di restauran atau di tempat makan lainnya. Namun fakta yang sesungguhnya adalah, mereka makan di teras rumah!

Tolong garis bawahi, Teras-Rumah!

Kenyataanya pemikiran mereka dan Yoongi itu berbeda.

Sakit hati? Jelas lah!

Bahkan Jungkook masih ingat bagaimana bahagianya Yoongi yang berhasil mengerjai nya dan kedua Hyung kembarnya.

'Yang penting makan diluar'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SiblingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang