2 - Stalker?

2.2K 236 84
                                    

Bel makan siang berbunyi, guru laki-laki di depan membubarkan kelasnya. Mizuki sedang merapikan mejanya, memasukan satu persatu peralatan tulisnya ke dalam tas, kemudian mengeluarkan kotak makan siang miliknya. Mizuki menikmati makan siangnya seorang diri, berupa menu tiga buah nasi kepal, telur gulung, sosis serta di hiasi beberapa sayur seperti brokoli, tomat, dan wortel.

Mizuki mendengar pembicaraan beberapa teman sekelasnya yang berkelompok di sudut kelas, sedang makan siang bersama.

“Berikutnya olahraga, kan?”

“Iya, kamu membawa baju olahraga tidak?”

“Bawa, sih. Tapi ukurannya terlalu besar, aku jadi tidak nyaman memakainya.”

“Sebaiknya kau pinjam pada yang lain. Mungkin salah satu dari mereka punya baju lebih, aku minta katsu-nya.”

“Ah, ide yang bagus. Iya, ambil saja.”

Mizuki jadi teringat, dia meninggalkan baju olahraganya di loker. Dia harus mengambilnya sebelum kelas berikutnya dimulai. Mizuki memakan potongan terakhir sosis berbentuk gurita tersebut, menutup kotak makan siangnya dan memasukannya ke dalam tas.

Kakinya berjalan menelusuri koridor, banyak orang di sana. Baik yang sedang mengobrol atau berlalu lalang seperti dirinya. Tidak perlu waktu lama untuk sampai di sana, tangannya terangkat untuk membuka loker. Saat terbuka, sesuatu terjatuh dari dalam.

Mizuki mengambilnya, ternyata sebuah surat. Lagi.

Sebelum membacanya, Mizuki terlebih dahulu mengambil baju olahraga dan menentengnya di sebelah kiri. Tangan kanannya ia gunakan untuk membaca surat tersebut, raut wajahnya berubah sesaat.

Siang sweety:)
Hari ini sangat tenang, bukan?
Rileks, tidak akan terjadi apa-apa padamu lagi.Semuanya aman terkendali. Ah, aku punya sesuatu untukmu. Bukalah, untukmu.
Aku akan senang jika kamu memakainya.

Tertanda,
Pengagum rahasiamu.

Mizuki memeriksa lokernya dengan teliti, ternyata ada sebuah kotak hadiah kecil di dalamnya. Namun Mizuki memutuskan untuk membukanya nanti, lagipula ia harus bergegas sebelum jam kedua di mulai. Lokernya di tutup, bunyi pip menandakan bahwa lokernya sudah kembali tertutup dan terkunci.

Kakinya kembali melangkah menjauh, ia tidak sadar jika ada yang menguntitnya. Tidak terlalu jauh, tidak terlalu dekat. Penuh rasa kagum dan penasaran. Orang itu mengangkat tangannya yang memegang kamera, memotret Mizuki yang sedang menaiki tangga dengan wajah datarnya.

Hari ini pun kamu terlihat manis.

---

Lima menit yang lalu, bel pulang telah berbunyi. Kini para siswa siswi sedang bergegas pulang, adapun yang masih piket atau melakukan kegiatan klub sepulang sekolah. Mizuki salah satunya, ia sedang membersihkan jendela menggunakan kain dan semprotan pembersih.

“Fuyuki-san,” Mizuki menatap orang yang memanggilnya, seorang gadis cantik berambut ikal dengan dada besar.

“Ada apa, Kanae-san?” sahutnya sambil tetap membersihkan jendela.

“Bagianku sudah selesai, apa kamu mau sama-sama ke klub? Aku bisa menunggumu.”

“Ah, tidak perlu,” Mizuki menatapnya, “mereka pasti sedang menunggumu, duluan saja. Aku menyusul nanti.”

My Boyfriend Is YandereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang