08

1.8K 235 0
                                    

08

20.10 PM

Lia mengetuk pintu ruang rawat Niall. Lia tersenyum senang begitu pintu ruangan itu dibuka oleh Zayn. Zayn tersenyum. Lia menaikkan satu alisnya, seolah-olah bertanya kenapa dia kayak diizinin masuk.

"Gue yakin lo ga akan suka disini. Mending pulang deh sumpah" kata Zayn dengan muka serius. Lia memajukan bibir bawahnya, lalu menunduk menatap sepatunya. Pikirannya sedang berdebat. Sebagian dalam dirinya pengen ngikutin kata Zayn, sebagian lainnya, Lia penasaran. Maka dengan keberaniannya, Lia mengintip dari celah pintu. Zayn membiarkan Lia mengintip sedikit, toh, Niall ga akan tau.

Lia merasakan ada sesuatu yang sedang mengalir di pipinya. Niall sedang tertawa bahagia dengan pacarnya, yang Lia gamau tau namanya siapa itu. 'Sejelek itu kah gue dimata Niall?' Batin Lia. Zayn langsung menepuk pundak Lia pelan. "Maaf. Gue kan udah bilang Li. Maaf ya? Gue temenin lo deh" kata Zayn langsung keluar dari ruang rawat tanpa peduli jika teman-temannya yang lain menanyakan dia kemana.

"Zayn, gue pulang aja. Gapapa kok. Udah malem ini ye kan? Gapapa, gue pulang ya? Salam buat Niall dekaka ya Zayn?" Kata Lia tiba-tiba. Dia langsung meninggalkan Zayn, dia mau bilang 'bye' tapi nanti dia keburu nangis lagi, mending gausah.

BBM //n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang