19

2.2K 257 11
                                    

19

Keempat sahabatnya cukup seneng yah karena Niall udah mau keluar kamar. Itu pun cuma buat makan atau buang hajat.

"NI! MAKAN BARENG YOOKK" seru Lou sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Niall. Ga ada respons. Lou mengetuk pintunya lagi. Di dalam, Niall yang lagi makan terganggu. Niall menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya.

"UNTUK KALI INI BIARIN GUE SAMA LIA" seru Niall dari dalam. Lou mematung. Suaranya memang cukung kencang, tapi ada nada kesedihan didalamnya.

Lou berbisik. "Lo di dalem sendiri, Ni" Lou memejamkan matanya. Ga lama, suara Niall kembali terdengar, kali ini agak pelan. "Gue tau Lia disini. Di samping gue. Ga cuma gue yang butuh makan, Lia juga butuh. Gue tau Lia disini karena cuma dia yang tulus sama gue, nungguin gue meskipun selalu gue cuekin" Air mata Niall turun perlahan. Dia pengen marah. Marah sama dirinya sendiri. Sebego itukah Niall cuma buat ngerespons sapaan Lia tiap hari? Niall gapernah berhenti buat nyalahin dirinya sendiri, bahkan dia jadi insomnia semenjak Lia pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BBM //n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang