Aku tak pernah merencanakan apapun saat menulis namamu dalam kontak ponselku. Itu beberapa bulan lalu, saat hujan menjengkelkanku, begitu saja terjadi..
Aku paham selanjutnya apa, kau datang beberapa kali, mengetuk layar, memberiku sedikit alasan untuk membuka WhatsApp yang biasanya semakin kulihat semakin jenuh.
Hari demi hari aku semakin bergantung. Pada setiap notif yang muncul di ambang aplikasinya. Aku sungguh, hanya berharap namamu saja, seberapapun banyak pilihan yang ditawarkan.
Aku tertarik pada kata yang kau ketik pada layar status " ketika kamu datang, aku berjanji tak akan membuatmu berdiri didepan pintu terlalu lama. Ketika kamu datang, aku berjanji tak kan bertanya, hati mana saja yang kau singgahi untuk sampai disini, when you come here.."
Aku senang ketika kau bilang " Kamu tak pernah bisa melihatku, karna didepanmu terlalu banyak yg menghalangiku"
Saat itu aku bilang, "aku tepat didepan wajahmu, kau hanya perlu membuka mata"
Dia, dengan segala kelemahanku.. masih betah menutup matanya, terakhir dia bilang, "aku takut semuanya semu"
Aku terus berada di depan pintu yang tertutup...
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Young
Cerita PendekKau terus berkata aku terlalu muda, kau tak bisa bersandar padaku, aku rapuh dan dimatamu, itu tak pernah berubah..