"Perjuangan ku tak bisa di uangkan,maka dari itu hargailah semasih ada yang memperjuangkanmu." - VANNIA LAURENTSYADisaat mentari terbit,Vannia baru saja bangun dari tempat tidurnya. Padahal ini baru satu bulan masuk ke sekolah barunya setelah dia pindah. Jarum jam menunjukan puku 08.00 tapi Vannia masih menetapkan diri di kediaman nya.
"Van... sarapan dulu sini sayang" ucap seorang wanita dengan umur yang sekitar 35 tahun itu. Yap itu Selena yang tak lain adalah Ibunda dari Vannia Laurentsya.
"Enggak dulu deh bun Vannia kesiangan nih"
Saut Vannia yang sedang menuruni anak tangga dengan terburu-buru. Wanita dengan mata almond,alis yang tebal dan rambut hitam sepinggang lengkap dengan curly di bagian bawahnya itu siap berangkat menuju SMA 1 Bangsa yang akrab di panggil SABANG yaa walaupun sekolah Elit itu terletak di Jakarta Selatan.Yes untung pak jamal ga ada jadi gw bisa buka gerbangnya deh. Batin Vannia sembari membuka gerbang dan melajukan mobil miniCooper merah nya ke area parkir sekolah. Kemudian saat Vannia ingin masuk ke ruang kelas ia melihat seorang guru yang sangat dikenal sebagai guru paling killer di SaBang.
"Yah sial deh gw ketemu sama Bu Yanti,mending gw kabur ke kantin aja dah. Dari pada harus berurusan sama itu guru" wanita itu bermonolog sendirian sembari berlari memalingkan tubuhnya.
Saat ia lari terburu buru Vannia malah menabrak seseorang tepat di hadapan nya "maaf ka" ucap Vannia yang dia yakini bahwa itu kakak kelasnya. Hanya dua kata yang di ucapkan oleh Vannia,ia tak berani menatap kakak kelas nya itu karena kakak kelas nya menatap Vannia dengan tatapan yang sangat sinis. Demi memecah keheningan akhirnya Vannia angkat bicara "saya duluan ka" yap kakak kelasnya itu yang terkenal sebagai idola para kaum hawa, yang bernama Aldebara Rifky. Dan tak disangka ternya Bu Yanti memanggil namanya "Al... ikut ibu keruangan ibu,setiap hari kamu itu selalu aja telat" ucap bu Yanti yang memanggil Al. Cowok itu hanya memutar bola matanya malas.
Vannia yang mencoba kabur dari bu Yanti pun hampir berhasil namun Al mencengkram lengan gadis itu "ikut gw!" ucap Al dengan nada yang kelewat dingin khas nya itu.
"Saya mau dibawa kemana ka?" Saut Vannia yang mengikuti Al dan berjalan dibelakang Al. Tak ada jawaban dari Al kemudian gadis itu mengikuti di belakang Al dari pada mendapat tatapan sinis dari Al.Dan di depan mereka berdua terlihat Bu Yanti yang bingung menatap kedua remaja itu.
"Heh malah pacaran,buruan ikut keruangan saya!" Ucap Bu Yanti sebagai guru kesiswaan di SABANG.
Sesampainya mereka di ruang bu Yanti selaku guru kesiswaan karena melihat dua orang muridnya itu terlambat datang ke sekolah tak segan-segan untuk menghukum sebagai sanksi membersihkan LAB IPA yang terkenal ruangan paling besar bisa di bilang sih setengah nya GBK it's oke terlalu berlebihan.
Owhh... jadi nama nya Aldebara Rifky ganteng sih tapi nyebelin banget. Batin Vannia yang melihat nama di sebelah kanan baju milik Al.
"Udah puas liatin gue nya?Hah?" Ucap Al yang sedari tadi sadar bahwa gadis itu menatapnya lama.
"Siapa juga yang liatin kakak, orang dari tadi saya lagi bersihin debu kok, makanya jadi orang tuh jangan ke PD-an" jawab Vannia yang sebal karena katahuan menatap kakak kelas nya lama.
Kring... kring...
Bel istirahat berbunyi Vannia langsung bergegas menuju ke kantin,dia yakin bahwa ke tiga sahabat nya itu menunggu di kantin.
"Dari mana aja lo Van?"ucap kania menyelidik saat melihat Vannia tiba di kantin dengan nafas yang tak beraturan.
"Nih-nih minum dulu kayak abis di kejar anjing aja loh Van!" ucap Fasha.Dari ketiga sahabat yang lebih perhatian adalah Fasha. Sementara Kania dan Aqila menatap heran ke arah Vannia dan menanyakan beberapa pertanyaan.
"Gw itu tadi kesiangan,terus gue telat eh terus gw ketemu Bu Yanti dan akhirnya gw di suruh bersihin LAB deh,udah gitu sama kaka kelas yang super duper nyebelin banget" dengus Vannia sambil menampilkan wajah kesal khasnya.
"Eh eh Van tunggu deh, nama kakak kelas yang di hukum bareng lo itu siapa namanya Van?" Saut Kannia dan Aqila dengan segala kekepoan nya.
"Kalo ga salah sih tadi nama nya ada Rifky Rifky nya gitu deh di belakang nya" tanggap Vannia yang kebingungan dengan nama sosok lelaki yang dihukum dengan nya tadi.
Aqila dan Kania yang mendengar itupun kaget seolah mengetahui siapa nama yang Vannia maksud.
"ALDEBARA RIFKY maksud lo Van?" saut ketiga sahabat nya yang begitu terkejut.
Dan lagi-lagi mereka jadi pusat perhatian di kantin karena suara ketiga sahabat nya yang sangat kencang dan menyebut ALDEBARA RIFKY.Mereka pun hanya cengar-cengir kuda saat semua orang menatap nya dengan tatapan heran.
"Shuuuut....,Nah itu maksud gw" Ucap Vannia yang menaruh telunjuk di bibirnya,mengisyaratkan untuk tidak terlalu keras saat bicara.
Vannia sangat malas menanggapi ketiga sahabatnya itu.
"Terus-terus gimana? dia ngomong apa sama lo? Seneng gak? Ish enak banget jadi lo,klo gw yang di hukum ya pasti gw betah banget,apalagi sama dia. Uhhhh kaka ganteng" Cerocos Kania begitu saja.
Dan sahabat nya yang satu itu memang sangat mengidolakan cowok-cowok tampan seperti Al, jadi jangan heran kalau sifat Kania yang seperti itu.
"Yaa ga gimana gimana, dia tuh ya nyebelin banget tau gak sih?" Jawab Vannia sembari mencebikan bibir nya
"Tapi ganteeeeng kan?" Ledek ketiga sahabatnya itu. "Ganteng sih ganteng tapi sifat nya itu loh" ketus Vannia
"Cieeeee Vannia suka sama kaka ganteng" lagi lagi ia di ledek oleh ketiga sahabatnya itu.Jangan lupa vote yaa, karena 1 Vote dari kalian itu berharga banget buat aku.
.
.
.
#author maksa
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVAN
Teen Fiction"Mulai sekarang lo jadi milik gue" -ALDEBARA RIFKY "Keinginan lo sekarang tercapai" lanjut Al, sekarang Vannia memutar kepala nya 90° agar melihat Al lalu kembali menatap danau di depan nya itu. Vannia masih memberi kesempatan Al untuk berbicara. "S...