38. pola kalimat

795 76 5
                                    

Baiklah, kembali lagi bersama saya. Kali ini akan saya paparkan sedikit ilmu dasar tentang sebuah pola kata dalam kalimat dan pola kalimat dalam paragraf. Oh iya, sebelum itu, mungkin bab ini agak jelek, soalnya bahan yang saya ambil cukup membingungkan. Jadi maaf jika pada bab ini kalian mungkin masih bingung. Bab ini akan direvisi. Baiklah, langsung saja, ini dia.

Dalam kepenulisan, kita pasti mengenal pola kalimat S-P-O-K. Pola yang sangat umum dalam kalimat. Sebenarnya bisa saja polanya diubah sesuka kalian, tapi syaratnya kita harus memahami keempatnya. Ini dia:

Subjek: sesuatu yang melakukan tindakan. Bisa disebut "Pelaku".

Predikat: kegiatan yang dilakukan subjek untuk objek. Bisa disebut "Kasus".

Objek: sesuatu yang mendapat perlakuan dari subjek. Bisa disebut "Korban".

Keterangan: informasi tambahan untuk memperjelas suatu kalimat. Ini berkaitan dengan latar.

Saya yakin hal mendasar di atas nyaris semuanya sudah paham. Yang belum paham, bisa tanya saya langsung lewat pesan ya. Jangan malu-malu.
.
.
.
Yang tadi kan pola susunan kata dalam kalimat, sekarang pola kalimat dalam paragraf. Inilah yang cukup sulit dan cukup banyak yang belum mengerti. Ada beberapa cerita yang saya jumpai pada tiap paragraf hanya terdapat satu kalimat pendek. Nah, karena itu akan saya jelaskan mengenai pola kalimat ini.

Dalam 1 paragraf, terdapat setidaknya 2 kalimat, bisa pendek maupun panjang. Tiap 1 paragraf, memiliki 1 topik bahasan yang bersangkutan. Baru boleh ganti paragraf kalau berbeda pembahasan. Susunan kalimat dalam paragraf boleh acak, tidak terbalik dan cenderung enak dibaca.

Contohnya saja, paragraf 1 membahas mengenai apa itu hujan, paragraf 2 membahas penyebabnya, paragraf 3 membahas tentang akibatnya (terutama pada jemuran), dan seterusnya. Tiap paragraf saling berhubungan dan saling melengkapi, tapi berbeda pembahasa. Kira-kira mirip pasangan kekasih, saling melengkapi tapi beda gender. :v

Susunan yang umum pada paragraf ada 3, ini dia:

1. Susunan yang menggunakan kalimat utama di awal paragraf. Susunan yang paling umum dipakai pada buku non-fiksi. Pada susunan ini, kalipat utama terletak di paling atas. Sedangkan kalimat penjelasnya terletak setelah kalimatnya sampai pada akhir paragraf. Jadi, buat kalian yang masih sekolah dan diberi tugas merangkum buku mata pelajaran, tulis saja kalimat yang terletak di awal tiap paragraf. Saya sendiri sudah praktikan dan terbukti berhasil, malahan dapat nilai bagus😂, padahal saya sama sekali tidak berpikir. Umumnya terdapat pada cerita slince of life.

2. Susunan yang menggunakan kalimat utama di akhir paragraf. Susunan ini cukup jarang, dan biasanya terdapat pada berita maupun koran walau jumlahnya sedikit. Ciri paling utama dari susunan jenis ini adalah, pada kalimat utamanya diawali dengan kata "Jadi" atau "Kesimpulanya". Kedua kata itu menunjukan bahwa sebelum kalimat utama (yang mana letaknya di akhir) terdapat kalimat-kalimat penjelas lain. Cocok dipakai pada buku non-fiksi maupun misteri. Tahu lah, cerita misteri terdapat banyak kesimpulan.

3. Susunan yang memakai kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Ini dia yang sangat langka, nyaris tidak ada dalam cerita ditemukan jenis macam ini. Jenis susunan ini memiliki pola; kalimat utama - kalimat penjelas - kalimat utama (kesimpulan). Gabungan dari yang nomor 1 dan 2. Susunan yang cocok dipakai pada paragraf yang panjangnya minta ampun. Cocok juga dipakai pada buku non-fiksi.

Meski hanya ada 3 jenis susunan umum dengan pola biasa seperti diatas, nyatanya setelah saya membaca banyak cerita, ternyata ada lagi susunan yang sering dipakai di kebanyakan cerita di lapak ini. Ini dia:

Susunan tanpa kalimat utama. Dalam satu paragraf, sama sekali tidak ada kalimat utamanya, tapi tiap kalimat dalam paragraf tersebut saling terhubung. Apa ini salah? Sama sekali tidak salah. Malahan bagus untuk beberapa cerita yang memiliki bahasa yang santai, seperti komedi. Bisa bayangkan sendiri kan bagaimana jadinya jika genre komedi memakai susunan kalimat yang cukup formal. Jika ada yang bertanya, "Mana mungkin susunan ini ada?", realitanya tidak hanya ada, malahan banyak. Oh iya, polanya seperti ini; kalimat - kalimat - kalimat. Tidak ada kalimat utamanya.
.
.
.
Baiklah, mungkin hanya 600+ kata yang bisa saya ketik untuk bab ini. Bila ada yang salah, silakan tulis di kolom komentar ya. Jangan malu-malu, pasti akan saya revisi sesuai komentar pembaca. Jangan lupa tinggalkan jejak ya.

Oh iya, saya minta pendapat pembaca mengenai work saya berikutnya yang bergenre komedi. Nah, jika work itu kukerjakan, maka work yang ini kecepatan update-nya turun dari 5-7 bab/minggu menjadi 3-5 bab/minggu. Sementara work baru tersebut akan update 1 kali seminggu. Jika buku ini mencapai 100 bab, akan muncul work bergenre petualangan. Bagaimana? Silakan dipilih. Tulis di kolom komentar ya.

Jangan lupa tekan bintangnya.

Next: tulisan menarik (deskripsi)

Panduan Menjadi PenulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang